Senin 28 Dec 2020 19:03 WIB

Pelanggar Protokol Kesehatan di Depok Langsung Dites Rapid

Operasi protokol kesehatan akan digelar setiap hari di sepanjang Jalan Raya Margonda

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Gita Amanda
Warga menggunakan masker berjalan melintasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di kawasan Margonda, Depok, Jawa Barat, Senin (31/8). Pemerintah Kota Depok memberlakukan jam malam bagi warga hingga pukul 20.00 WIB dan  pembatasan jam operasional layanan secara langsung bagi kafe, minimarket, rumah makan dan mal hingga pukul 18.00 WIB dan layanan antar hingga pukul 21.00 WIB  yang diterapkan mulai hari ini mengingat kasus COVID-19 di Depok merupakan yang tertinggi di Jawa Barat dengan kasus terakhir sebanyak 2.152 kasus positif.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga menggunakan masker berjalan melintasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di kawasan Margonda, Depok, Jawa Barat, Senin (31/8). Pemerintah Kota Depok memberlakukan jam malam bagi warga hingga pukul 20.00 WIB dan pembatasan jam operasional layanan secara langsung bagi kafe, minimarket, rumah makan dan mal hingga pukul 18.00 WIB dan layanan antar hingga pukul 21.00 WIB yang diterapkan mulai hari ini mengingat kasus COVID-19 di Depok merupakan yang tertinggi di Jawa Barat dengan kasus terakhir sebanyak 2.152 kasus positif.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Warga Kota Depok yang melanggar protokol kesehatan (Prokes) seperti berkerumun dan tidak memakai masker akan langsung diminta melakukan rapid test.

Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Azis Andriansyah, mengatakan, kegiatan ini digelar dalam rangka mengingatkan kembali kesadaran masyarakat akan pentingnya mentaati protokol kesehatan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). "Kami mengingatkan kembali masyarakat agar tak berkerumun dan tetap menjaga disiplin protokol kesehatan," ujar Azis di Mapolrestro Depok, Senin (28/12).

Baca Juga

Menurut Azis, sasaran operasi protokol kesehatan dari Tim Pemburu Covid-19 adalah kerumunan dan orang-orang yang masih saja tidak mengenakan masker dengan alasan apapun. "Mereka yang terjaring, juga langsung mengikuti rapid tes Covid-19 di tempat, dengan fasilitas tenaga kesehatan yang sudah disediakan," tegasnya.

Ia menambahkan, ternyata memang masyarakat ini masih perlu diingatkan setiap saat. Bila ada masyarakat usai rapid tes, terbukti reaktif, maka langsung kami bawa ke pelayanan kesehatan untuk dilakukan swab tes. Jika positif, langsung kami bawa ke Wisma Makara UI untuk menjalankan isolasi," jelas Azis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement