REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Gelandang Atletico Madrid Kieran Trippier menerima sanksi larangan bermain selama 10 pekan. Saksi yang diberikan oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) karena Trippier terlibat taruhan membuat Atletico Madrid geram. Sebab, hukuman tersebut dinilai tak adil dan merugikan Los Rojiblancos.

Pemain asal Inggris itu sama sekali tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam aktivitas sepak bola apa pun. Artinya dia dilarang bermain bahkan berlatih hingga pertengahan Maret 2021. 

Dilansir dari laman Marca, Senin (28/12), Atletico geram karena Trippier masih menjadi pemain Tottenhan Hotspur saat itu terjadi. Sehingga klub merasa berat untuk merasakan dampak dari sanksi tersebut. 

Sementara itu, Atletico heran juga karena sanksi berlaku untuk klub saja, sementara ia masih bisa membela timnas Inggris jika dipanggil. Sehingga itu menjadi pertanyaan bagi Atletico dan mengharapkan kejelasan kasus tersebut. Atletico akan mengonfirmasi hukuman ini kepada Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) karena diberikan oleh FA, tapi berlaku untuk Atletico yang bermain di La Liga Spanyol.

Hukuman kepada Trippier menjadi makin 'aneh' bagi Atletico karena mereka akan menghadapi Chelsea, wakil Inggris, di babak 16 besar Liga Champions. Trippier merupakan pemain reguler Atletico sehingga kehilangannya akan memberikan dampak bagi tim. Hanya Trippier pemain di luar kiper yang terus bermain dalam pertandingan Atletico di La Liga dan Liga Champions.

Hingga saat ini, belum ada pemberitahuan resmi bagi klub dari masalah yang menyangkut Tripper dan FA. Klub tidak pernah mendapat pemberitahuan dari FA perihal sanksi yang merugikan mereka. RFEF juga belum menghubungi Atletico.

Hukuman dari FA ini juga harus disetujui oleh FIFA untuk diberlakukan. Sebab, jika merujuk kepada keputusan FA, Trippier juga tak boleh berlatih bersama Atletico.

Ikuti Whatsapp Channel Republika