Senin 28 Dec 2020 14:30 WIB

Yenny Wahid Gandeng Perusahaan Teknologi Kesultanan Oman

Yenny Wahid dan Perusahaan Oman lakukan Joint Venture untuk teknologi AI

Foto proses penandatanganan kesepakatan joint venture antara PT Awadah Prima Investa dengan perusahaan teknologi ETCO dari Kesultanan Oman.
Foto: istimewa
Foto proses penandatanganan kesepakatan joint venture antara PT Awadah Prima Investa dengan perusahaan teknologi ETCO dari Kesultanan Oman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Yenny Wahid melalui perusahaannya PT Awadah Prima Investa menandatangani perjanjian kerja sama dengan Emerging Technology Company Oman (ETCO), perusahaan pengembang teknologi dari Kesultanan Oman. Kedua pihak bersepakat mendirikan perusahaan patungan (joint venture) dengan nama Salam Tech Collaborative Venture atau Salam Tech.

Salam Tech nantinya akan fokus memberikan layanan dan pengembangan teknologi canggih melalui pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), mesin linguistik serta teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) untuk menembus pasar lokal, pasar Asia, dan pasar internasional.

Perjanjian kerja sama ditandatangani secara virtual, Kamis (24/12), dihadiri President Director PT Awadah Prima Investa Dhohir Farisi, yang didampingi Yenny Wahid, Chairman Salam Tech Habib Ali Hasan Al-Bahar, dan CEO ETCO Abdulaziz Jaafar.

Dalam proyek kolaborasi ini, kedua pihak setuju mencatatkan saham dengan besaran 51,1 persen untuk Awadah dan 48,9 persen untuk ETCO.”Melalui penandatangan perjanjian hari ini, kami setuju membentuk aliansi strategis dengan mendirikan perusahaan patungan bernama Salam Tech. Di perusahaan ini, PT Awadah Prima Investa dan ETCO berbagi investasi dan ekuitas untuk menjalankan kemitraan bersama memasuki pasar baru dan mengembangkan bisnis secara nasional dan internasional,” tutur Yenny Wahid dalam keterangan tertulis, Senin (28/12).

photo
Presdir PT Awadah Prima Investa Dhohir Farisi didampingi Yenny Wahid usai penandatanganan kesepakatan joint venture. - (istimewa)

Dalam kerja sama ini, menurut Yenny, ETCO telah menunjuk perusahaan dari negaranya Blockchain Solutions and Service untuk melakukan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi. Blockhain ditugaskan membuat sistem dan penyedia keamanan untuk semua aktivitas yang berkaitan dengan Salam Tech.

Sedangkan PT Awadah Prima Investa, lanjut Yenny, telah menunjuk WIR Group, perusahaan teknologi yang memiliki spesialisasi dalam teknologi AR, VR dan AI, untuk melakukan pengembangan kegiatan terkait proyek kerja sama ini. Selain itu melakukan berbagai kegiatan komunikasi untuk menembus pasar Indonesia dan pasar Asia. 

”Awadah selama ini telah bekerja sama dengan WIR Group dalam berbagai bidang proyek yang sedang berjalan. Dengan berbagai pertimbangan dan terkait pengembangan ke depan, kami memilih WIR Group sebagai pengembang AR/VR/AI dan implementator komunikasi untuk semua aktivitas yang berhubungan dengan Salam Tech,” ujar Yenny, yang juga direktur Wahid Foundation ini.

Mengutip dokumen perjanjian prinsip kedua perusahaan, PT Awadah Prima Investa dan ETCO akan berkontribusi sebesar 4 juta dolar AS untuk usaha patungan Salam Tech. Masing-masing pihak menyumbang 2 juta dolar AS atau setara dengan Rp 30 miliar. Kontribusi Awadah diwujudkan dalam bentuk asuransi Covid-19 bagi anggota komunitas, sebagai bagian dari pengguna program akuisisi platform digital.

Sedangkan ETCO memberikan kontribusi dalam bentuk uang tunai yang akan digunakan untuk kampanye komunikasi. Dana sebesar 2 juta dolar AS tersebut akan dicairkan selama tiga tahun sesuai pemanfaatannya. Tahun pertama akan dicairkan senilai 1 juta dolar AS. Sisanya masing-masing 500 ribu dolar AS akan dicairkan pada tahun kedua dan ketiga.

Yenny Wahid menambahkan, pada tahun pertama kerja sama, Awadah akan membuka akses dan mengintegrasikan aplikasi dari pihak ETCO ke jaringan potensial di Indonesia. Sedangkan ETCO menyediakan Mushaf Muscat (aplikasi web dengan tipografi digital Arab) yang sudah bertema Indonesia, serta kalender Omani juga dengan tema Indonesia.

Selanjutnya, akan dikembangkan proyek terkait Mushaf Muscat Indonesia (termasuk program komunikasinya) untuk menembus pasar Asia. ”Akan ada kerja sama dengan perusahaan Blockchain Oman, sebagai penyedia sistem dan pemelihara keamanan untuk pasar lokal dan regional,” pungkas Yenny. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement