Senin 28 Dec 2020 11:05 WIB

Premi Tahunan Avrist Prime Protection Melonjak 51 Persen

Avrist Assurance menetapkan target pertumbuhan APE 10 persen pada tahun 2021.

Yasuo Sato, direktur  PT Avrist Assurance.
Foto: Dok Avrist Assurance
Yasuo Sato, direktur PT Avrist Assurance.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Avrist Assurance, perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, semakin mengukuhkan strategi bisnis yang berfokus pada produk asuransi tradisional, baik untuk perlindungan jiwa maupun kesehatan.

“Strategi ini terbukti efektif, karena tercatat hingga per bulan November 2020, produk perlindungan jiwa murni Avrist Prime Protection mengalami lonjakan pertumbuhan sebesar 51 persen  dengan total APE (Annual Premium Equivalent) atau premi tahunan ekivalen sebesar Rp 44,7 miliar,” kata Yasuo Sato, direktur  PT Avrist Assurance, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (28/12).

Ia menambahkan, Avrist Assurance telah menerapkan strategi yang berfokus pada penyediaan produk asuransi tradisional dan memberikan porsi yang lebih besar dibandingkan dengan produk berbasis unitlink. Asuransi tradisional sendiri telah memberikan kontribusi lebih dari 83 persen  terhadap pendapatan premi bruto Avrist Assurance YTD November 2020.

“Kami sangat optimistis untuk menjadi pemain utama dalam penyediaan produk asuransi tradisional. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan perlindungan jiwa dan kesehatan murni, sehingga produk dan pelayanan yang kami berikan sejalan dengan kebutuhan pasar,”ujarnya.

Ia menyebutkan, pertumbuhan pada produk asuransi tradisional Avrist Assurance ditopang oleh beberapa produk unggulan seperti Avrist Prime Protection, yaitu produk perlindungan jiwa murni yang memberikan perlindungan hingga usia 80 tahun, serta produk perlindungan kesehatan yang baru diluncurkan pada pertengahan 2020 ini, yakni Avrist Prime Hospital and Surgical. Ini adalah  produk asuransi dengan fitur manfaat perlindungan kesehatan beberapa anggota keluarga dalam satu polis.

“Produk asuransi tradisional dapat diterima dengan baik oleh masyarakat karena karakteristik produknya yang sederhana, mudah dipahami, dan tidak ada beban dana maupun klausul-klausul tersembunyi. Inilah inti mendasar dari asuransi, yaitu perlindungan yang murni,”  lanjut Yasuo.

Dari kacamata industri asuransi, pertumbuhan premi dari asuransi jiwa sendiri menunjukkan pencapaian yang cukup baik. Berdasarkan data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), pencapaian kinerja asuransi jiwa pada bulan Oktober 2020 cukup signifikan. Penambahan pendapatan premi mencapai Rp 18,12 triliun. Terakhir kali premi asuransi jiwa bertambah Rp 18 triliun secara bulanan adalah pada Juni 2019 yakni sebesar Rp 18,60 triliun.

Optimalisasi Kanal Keagenan

Yasuo mengemukakan, kanal keagenan menjadi tulang punggung dalam memasarkan produk asuransi tradisional secara individu kepada masyarakat. “Avrist Assurance menerapkan berbagai upaya secara menyeluruh untuk menggarap pasar asuransi tradisional, seperti penyediaan ragam produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, harga premi produk yang terjangkau dan manfaat perlindungan komprehensif, hingga rekrutmen tenaga pemasar bersertifikasi,” paparnya.

Ia mengungkapkan,  hingga bulan November 2020, Avrist Assurance memiliki lebih dari 4.000 agen pemasaran bersertifikasi yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Jakarta, Bogor, dan Medan menjadi tiga kota dengan jumlah agen pemasaran terbanyak. Kemudian disusul dengan Yogyakarta dan Surabaya. Jumlah agen pemasaran ini tercermin pada angka penjualan asuransi tradisional di kota tersebut, dimana Jakarta dan Bogor menjadi kota yang mencetak prestasi penjualan tertinggi sepanjang tahun 2020 ini – dengan kontribusi lebih dari 50 persen  dari total penjualan di seluruh Indonesia.

“Kami melakukan berbagai upaya untuk tetap dapat menjaring tenaga pemasar di masa pandemi seperti sekarang ini. Digitalisasi adalah kunci untuk tetap produktif dalam melakukan perekrutan agen. Avrist Assurance memiliki fasilitas berupa aplikasi Avrist e-Recruitment, yang dapat dimanfaatkan oleh agen dalam melakukan berbagai keperluan terkait pemasaran, mulai dari akses materi pelatihan, akses materi presentasi produk, hingga memonitor status pengajuan sertifikasi. Ini sangat memudahkan kami untuk tetap dapat produktif,” paparnya.

Saat ini, kata dia, Avrist Assurance fokus melakukan rekrutmen tenaga pemasar dari kalangan generasi milennial. Ke depannya, strategi ini akan diwujudkan melalui serangkaian program Campus Recruitment, yaitu program perekrutan mahasiswa di berbagai kampus di Indonesia. “Ini merupakan wujud adaptasi perusahaan yang melihat potensi besar dalam pangsa generasi milenial,” tuturnya.

Yasuo mengemukakan, kanal keagenan menetapkan target pertumbuhan APE sebesar 10 persen pada tahun 2021 mendatang. Pertumbuhan ini didukung oleh serangkaian kehadiran produk asuransi tradisional baru yang akan diluncurkan pada tahun depan, seperti produk asuransi jiwa seumur hidup dengan manfaat kupon sebagai manfaat hidup, produk dwiguna untuk anak-anak dengan manfaat dana pendidikan, serta berbagai produk asuransi kesehatan dan kecelakaan dengan premi terjangkau. 

“Diharapkan, ragam produk asuransi dari Avrist Assurance dapat senantiasa menjawab kekhawatiran dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan perlindungan finansial keluarga,” ujarnya.

Yasuo mengatakan, dengan pertumbuhan positif dari produk asuransi tradisional, Avrist Assurance semakin mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan asuransi jiwa yang kuat dan terpercaya. Avrist Assurance secara korporasi telah mencatatkan rasio solvabilitas (RBC) sebesar 371 persen  pada bulan September 2020, melebihi standar yang ditetapkan OJK sebesar 120 persen. Perusahaan dipercaya untuk mengelola aset dengan nilai lebih dari Rp 11 triliun. Kemudian, Avrist Assurance juga menjalin kemitraan dengan Meiji Yasuda Life, yaitu pemimpin perusahaan asuransi jiwa di Jepang dengan pengalaman lebih dari 130 tahun.

“Bisnis asuransi merupakan bisnis berbasis kepercayaan. Oleh sebab itu, kami sangat mengedepankan pelayanan prima bagi nasabah dan berkomitmen untuk memberikan perlindungan terbaik bagi keluarga Indonesia. Hingga bulan November 2020, Avrist Assurance telah membayarkan klaim nasabah individu sebesar lebih dari Rp 70 miliar, di mana sebagian besar didominasi oleh klaim perlindungan jiwa. Ini merupakan bukti komitmen kami kepada nasabah dan apresiasi kami terhadap kepercayaan yang telah diberikan,”  tutup Yasuo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement