Ahad 27 Dec 2020 21:05 WIB

Hindari Makanan dan Minuman Ini demi Kesehatan Otak

Pola makan yang salah bisa merusak kemampuan kognitif Anda.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Kesehatan otak (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Kesehatan otak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pola makan rupanya memengaruhi kemampuan otak Anda. Pola makan gaya Mediterania yang penuh dengan sayuran, buah-buahan, minyak zaitun, biji-bijian, ikan, unggas, dan kacang-kacangan dalam jumlah sedang adalah pelindung saraf.

Pola makan tersebut dinilai baik untuk otak Anda. Pola makan ini telah terbukti memperlambat penuaan otak hingga 7,5 tahun dan mengurangi risiko terkena penyakit alzheimer.

"Makanan seperti senyawa farmasi yang memengaruhi otak," kata Profesor Biologi dan Fisiologi Integratif UCLA, Fernando Gomez-Pinilla seperti dilansir di laman Eat This, Ahad (27/12).

Pola makan yang salah ternyata bisa merusak kemampuan kognitif Anda. Menurut Gomez-Pinilla, mengonsumsi makanan tinggi fruktosa dalam jangka panjang mengubah kemampuan otak Anda untuk mempelajari dan mengingat informasi.

"Tetapi menambahkan asam lemak omega-3 ke dalam makanan Anda dapat membantu meminimalisasi kerusakan," ujarnya.

Untuk mengasah kemampuan otak, sebaiknya hindari makanan berikut ini:

1. Kentang goreng

Makanan yang digoreng dengan minyak terhidrogenasi parsial seperti kentang goreng, chicken nugget, stik mozzarella, wonton, dan onion ring, mengandung asam lemak trans dalam jumlah tertinggi. Lemak trans dibuat dari minyak nabati terhidrogenasi yang tetap padat pada suhu kamar, sehingga tidak akan rusak. Asam lemak trans meningkatkan kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik, meningkatkan risiko penyakit jantung.

Studi menunjukkan, zat tersebut juga berbahaya bagi otak. Ada sebuah penelitian selama 10 tahun di Jepang yang melibatkan 1.600 orang lanjut usia (lansia) yang tidak menderita demensia. 

Penelitian tersebut menemukan bahwa mereka yang memiliki kadar lemak trans industri tertinggi dalam darahnya memiliki kemungkinan hingga 75 persen lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit alzheimer atau demensia pada akhir percobaan. Makanan yang digoreng dengan lemak trans muncul secara teratur dalam survei diet terhadap 1.018 orang yang juga diberi tes memori oleh para peneliti di University of California, San Diego School of Medicine. Studi mereka yang diterbitkan di PLOS ONE menemukan bahwa pria muda dengan asupan lemak trans tertinggi menunjukkan performa terburuk dalam tes mengingat kata.

Seorang profesor kedokteran di UC San Diego School of Medicine, Beatrice A Golomb, mengatakan lemak trans paling kuat terkait dengan ingatan yang lebih buruk pada pria selama tahun-tahun produktivitas tinggi mereka. "Seperti yang saya katakan kepada pasien, sementara lemak trans meningkatkan umur simpan makanan, mereka mengurangi umur simpan orang," ujarnya.

2. Alkohol

Anda mungkin telah memperhatikan, pada orang lain tentu saja, bahwa minuman keras membuat orang cerdas melakukan dan mengatakan hal-hal bodoh. Mengonsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan disfungsi kognitif yang signifikan.

Dalam karya yang diterbitkan dalam jurnal Alcohol Research-Clinical Reviews, para dokter yang menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional menguji pecandu alkohol kronis yang pantang minum setidaknya selama lima hari. Para peneliti menemukan defisit di area otak yang terlibat dalam pembelajaran verbal, kecepatan pemrosesan, perhatian, masalah-pemecahan, dan impulsif.

3. Soda diet

Minuman jenis ini memiliki efek kesehatan yang negatif, yaitu penambahan berat badan dan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Sebuah studi pada 2019 di jurnal American Heart Association Stroke menunjukkan potensi masalah lain yang melibatkan otak.

Para peneliti menganalisis data pada lebih dari 81 ribu wanita. Setelah menyesuaikan dengan faktor risiko strok yang umum, menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi 24 atau lebih ons minuman yang dimaniskan secara artifisial per hari, 23 persen lebih mungkin mengalami strok dibandingkan mereka yang minum kurang dari 12 ons.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement