Ahad 27 Dec 2020 09:32 WIB

Turki Beli 4,5 Juta Dosis Vaksin Covid-19 dari BioNTech

Sebelumnya Turki membuat kesepakatan vaksin Covid-19 pertamanya dengan Sinovac.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Botol vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 (ilustrasi). Turki menandatangani perjanjian dengan mitra Pfizer Inc, BioNTech SE untuk pengadaan 4,5 juta dosis vaksin virus Covid-19 milik mereka.
Foto: AP Photo/Ariel Schalit
Botol vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 (ilustrasi). Turki menandatangani perjanjian dengan mitra Pfizer Inc, BioNTech SE untuk pengadaan 4,5 juta dosis vaksin virus Covid-19 milik mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Turki menandatangani perjanjian dengan mitra Pfizer Inc, BioNTech SE untuk pengadaan 4,5 juta dosis vaksin virus Covid-19 milik mereka. Jumlah tersebut berpotensi ditingkatkan hingga 30 juta. Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan, Jumat (25/12), sebanyak 550 ribu dosis tahap pertama akan tiba pada akhir tahun atau awal Januari.

Seperti dilansir di Bloomberg, Sabtu (26/12), pemerintah Turki membuat kesepakatan vaksin Covid-19 pertamanya dengan Sinovac Biotech Ltd untuk 50 juta dosis. Kebijakan ini diambil setelah Turki melihat vaksin asal China tersebut sebagai yang paling aman digunakan mengingat diproduksi dengan metode konvensional. Pengiriman tahap pertama sebanyak 3 juta dosis akan tiba pada Senin (28/12).

Baca Juga

Hanya saja, vaksin yang dikenal dengan sebutan CoronaVac itu perlu disuntikkan sebanyak dua kali ke tiap warga. Artinya, jumlah dosis vaksin yang sudah disepakati hanya akan cukup untuk 25 juta warga atau 30 persen dari total penduduk Turki yang mencapai 83 juta orang.

Kebanyakan vaksin terdiri dari potongan virus yang tidak aktif atau protein dari virus yang dibuat melalui rekayasa genetika. Ketika disuntikkan dalam tubuh, mereka memicu respons kekebalan yang  bertahan lama, mirip dengan orang yang sudah terinfeksi dan pulih kembali.

Sebaliknya, teknologi mRNA yang digunakan oleh Pfizer dan mitranya, BioNTech serta Moderna Inc mengandalkan sel tubuh sendiri untuk menghasilkan protein virus. Setelah disuntikkan ke dalam tubuh, RNA menyelinap ke dalam sel manusia dan ‘menginstruksikan’ mereka untuk membuat protein mirip virus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement