Ahad 27 Dec 2020 06:20 WIB

Varian Baru Covid-19 Belum Pengaruhi Efektivitas Vaksin

Masyarakat diminta waspada tapi tidak khawatir berlebihan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fuji Pratiwi
virus corona (ilustrasi). Varian baru Covid-19 belum pengaruhi efektivitas vaksin.
Foto: www.freepik.com
virus corona (ilustrasi). Varian baru Covid-19 belum pengaruhi efektivitas vaksin.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Jumlah kasus Covid-19 di Inggris yang meningkat signifikan pada akhir Desember 2020 mengagetkan publik dunia. Analisis genomik virus corona menunjukkan adanya sejumlah mutasi varian baru dalam lebih dari separuh kasus tersebut.

Baca Juga

Varian ini dikenal dengan nama VUI 202012/01 yang terdiri dari sekumpulan mutasi antara lain 9 mutasi dari protein S. Varian baru juga ditemukan secara signifikan dalam kasus Covid-19 di Afrika Selatan yaitu kombinasi tiga mutasi dari protein S.

 

Hingga kini varian VUI 202012/01 telah ditemukan dalam 1,2 persen virus dari basis data GISAID, 99 persen varian dideteksi di Inggris. Ditemukan pula di Irlandia, Prancis, Belanda, Denmark, Australia, Singapura, Hong Kong, dan Israel.

Dari sembilan mutasi tersebut pada VUI 202012/01, ada satu mutasi yang dianggap paling berpengaruh yaitu mutasi N501Y. Hal ini karena mutasi N501Y terletak dalam Receptor Binding Domain (RBD) protein S.

RBD merupakan bagian protein S yang terikat langsung dengan reseptor penginfeksi sel manusia. Ia menduga, mutasi ini meningkatkan transmisi antar manusia sampai 70 persen. Meski begitu, mutasi ini belum terbukti lebih berbahaya atau ganas. 

"Demikian juga, mutasi ini belum terbukti mempengaruhi efektivitas vaksin corona yang ada," kata pakar virus Universitas Gadjah Mada, Gunadi, Sabtu (26/12).

Untuk deteksi mutasi virus ini, tes swab PCR bisa untuk diagnosis infeksi varian baru dengan mendeteksi kombinasi beberapa gen. Karena varian yang terdiri dari multipel mutasi di protein S, maka diagnosis sebaiknya tidak menggunakan gen S.

Sebab, kata Gunadi, bisa memberi hasil negatif palsu. Karenanya, peran pemantauan genomik virus corona menjadi sangat penting dalam rangka identifikasi mutasi baru, pelacakan asal virus, dan dilakukan isolasi ke pasien dengan mutasi itu.

"Sehingga, penyebaran virus corona bisa dicegah lebih lanjut," ujar Gunadi.

Ia mengimbau masyarakat lebih waspada dengan adanya mutasi baru, tapi tidak perlu disikapi kekhawatiran berlebihan. Masyarakat tetap harus menerapkan 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dengan menghindari kerumunan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement