Sabtu 26 Dec 2020 15:27 WIB

Pengunjung Luar Daerah Batal Liburan ke Kabupaten Semarang

Pengunjung yang membatalkan sewa resort di Kakoba mencapai 50 persen.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Erik Purnama Putra
Suasana pengunjung menikmati malam di Sky View Kampoeng Kopi Banaran (Kakoba), Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (16/7).
Foto: Republika/bowo pribadi
Suasana pengunjung menikmati malam di Sky View Kampoeng Kopi Banaran (Kakoba), Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Adanya larangan berbagai kegiatan perayaan atai pesta malam pergantian tahun dan penerapan standar operasi prosedur (SOP) pencegahan Covid-19 di sejumlah tempat tujuan wisata yang ada di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mempengaruhi animo pengunjung.

Beberapa pengelola tempat wisata dan resort mengakui, tak sedikit tamu dari luar kota telah membatalkan rencana untuk menghabiskan waktu liburan mereka, pada momentum tahun baru kali ini.

“Setidaknya ada separuh (50 persen) tamu asal luar kota yang membatalkan rencana mereka untuk meghabiskan liburan akhir tahun, di resort kami,” kata Marketing & Service Manager Kampoeng Kopi Banaran (Kakoba), Benefito Assetrada Zaluchu yang dikonfirmasi di Ungaran, Kabupaten Semarang, Sabtu (26/12).

Benefito menjelaskan, adanya larangan maupun imbauan terhadap berbagai kegiatan yang berpotensi terhadap pelanggaran protokol kesehatan saat malam pergantian tahun, berimbas pada pengunjung. Ada dua poin ketentuan yang harus dipenuhi di tempat tujuan liburan maupun tujuan wisata sesuai dengan surat edaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.

Kewajiban pengunjung melampirkan surat keterangan hasil rapid tes yang berasal dari luar daerah (Jateng) dan tidak boleh ada kegiatan seperti pesta kembang api maupun perayaan lainnya yang berpotensi terhadap kerumunan orang banyak.

Sebelum adanya surat edaran dari Pemprov sebenarnya untuk resort di Kakoba awalnya sudah penuh disewa book untuk akhir tahun. Namun dengan adanya ketentuan tamu dari luar daerah yang wajib melampirkan hasil rapid tes saja, sudah separuh saja calon tamu yang membatalkan liburan mereka.

Dari total 32 kamar untuk resort Kakoba, sudah separuh pengunjung yang membatalkan sewa. Sehubungan adanya pembatalan tersebut, manajemen Kakoba mencoba strategi bundling guna menyiasati.

"Yakni menambahkan beberapa wahana yang seharusnya baru kita running di bulan Januari 2021, terpaksa kita running akhir Desember ini guna mengisi kantong-kantong tamu hanya untuk tahun baruan saja,” kata Fito, panggilan akrabnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement