Sabtu 26 Dec 2020 12:05 WIB

Mesir Percantik Kawasan Khedivate Kairo

Mesir berupaya menghidupkan kembali kawasan pusat kota bersejarah Khedivate Kairo

Khedivate Kairo
Foto: Al-Monitor
Khedivate Kairo

IHRAM.CO.ID, KAIRO – Pemerintah Mesir sedang berupaya menghidupkan kembali kawasan pusat kota bersejarah Khedivate Kairo. Gubernur Kairo bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Purbakala, Organisasi Nasional untuk Kerukunan Perkotaan, dan sejumlah lembaga negara Mesir. Mereka mulai mengecat fasad bangunan dan toko di daerah tersebut dalam satu warna. Ini terjadi setelah selesainya pekerjaan pembangunan di gedung dan toko di Tahrir Square.

Inisiatif untuk menyatukan fasad bangunan diluncurkan oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dengan tujuan untuk mengembangkan dan melestarikan aspek budaya dan warisan kawasan pusat kota. Pada Agustus 2014, Sisi diimbau untuk menyiapkan rencana komprehensif pembangunan lengkap kawasan dan pemulihan aspek perkotaan. Dia menyerukan pembentukan komite menteri yang dipimpin oleh Perdana Menteri Ibrahim Mehleb. Panitia ditugaskan untuk segera mulai mengembangkan dan mengimplementasikan rencana tersebut agar kawasan pusat kota kembali menjadi sorotan arkeologi dan pusaka.

Area pusat kota mencakup hampir 500 properti. Organisasi Nasional untuk Harmoni Perkotaan sejauh ini telah berhasil memulihkan 300 buah, di antaranya menyatukan banyak fasad bangunan dan etalase. Badan ini memilih warna krem ​​muda untuk fasad bangunan dan rambu toko dan coklat tua untuk etalase.

Wakil Dekan Fakultas Arkeologi Universitas Kairo, Mohammed Hamzah mengatakan kepada Al-Monitor, proyek untuk mengembangkan Khedivate Kairo terutama di pusat kota, mirip dengan proyek Khedive Ismail yang ditujukan untuk mengubah daerah pusat kota dan dikenal sebagai \"Paris dari Timur\".

Hamzah mengimbau, perlu melakukan segala upaya untuk melestarikan identitas dan warisan daerah itu karena merupakan kawasan yang unik dengan berbagai aspek arsitektural dari periode arsitektur yang berbeda. Kementerian Purbakala dan Pariwisata mengembangkan rencana pemasaran yang baik untuk itu dan segera bekerja membangun jalan baru. Dia juga menekankan perlunya meluncurkan museum yang didedikasikan untuk sejarah daerah ini dengan foto-foto lama dan lukisan artistik.

“Museum semacam itu akan menjadi saksi kemegahan gaya arsitektur dari tempat unik di dunia,” kata Hamzah, dilansir Al-Monitor, Sabtu(26/12).

Reaksi yang timbul dari terobosan ini beragam. Penjaga Toko, Mohammed Farid di pusat kota Kairo menyebut pembangunan di daerah itu sangat penting guna mempertahankan gaya arsitekturnya yang bersejarah dan unik.

“Upaya untuk menyatukan fasad bangunan dan etalase toko telah memulihkan status sejarah kuno di daerah itu,” ujar Ismail

Dia menambahkan, proyek pengembangan kawasan pusat kota memiliki banyak aspek positif, antara lain penghapusan pedagang kaki lima dan pelestarian gaya arsitektur dengan merestorasi beberapa bangunan. Menurut Ismail, proyek itu sangat bermanfaat bagi pemilik toko dan warga karena menciptakan suasana keindahan arsitektur.

Pemilik Toko Sepatu di pusat kota yang enggan disebut namanya, menggambarkan proyek tersebut adalah tindakan setengah matang. Dia mengatakan kepada Al-Monitor, keputusan itu tidak memperhitungkan pendapat pemilik toko. Beberapa di antaranya lebih suka melestarikan tanda-tanda toko mereka, terutama yang lama atau merek yang terkenal dengan warnanya. Dia menekankan bahwa proyek ini dapat merugikan beberapa toko tersebut karena menyebabkan mereka kehilangan identitas mereka.

“Pembeli tidak akan bisa membedakan antara bagian depan toko pakaian dan toko sepatu. Selain itu, pembeli juga akan kesulitan menjangkau toko yang mereka cari,” ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement