Sabtu 26 Dec 2020 11:47 WIB

Menghidupkan Kembali Warisan Islam Pertama di Inggris

William Henry Quilliam memiliki peran penting dalam perkembangan Islam di Inggris.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Masjid di Inggris
Foto: About Islam
Masjid di Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosok William Henry Quilliam memiliki peran penting dalam perkembangan Islam di Inggris. Melalui kiprahnya pula, masjid pertama yang tercatat di Inggris dibangun.

Pria kelahiran Liverpool, Inggris, 1856 silam itu mulai tertarik dan mengenal Islam saat ia bepergian ke Maroko. Hingga kemudian, Quilliam memutuskan memeluk Islam pada 1887 di usianya yang ke-31, dan namanya berganti menjadi Abdullah Quilliam.

Kerja komunitasnya untuk orang miskin dan kemampuannya mengkomunikasikan Islam kepada audiens Barat membuatnya mendapatkan gelar 'Shaykhul Islam of the British Isles'. Bersama Elizabeth Cates, dia mendirikan the Liverpool Muslim Institute. Dalam dua dua tahun, mereka mendirikan sebuah masjid kecil di antara bangunan mereka di 8 Brougham Terrace di West Derby Road, LIverpool. Pada 1891, the Liverpool Mosque and Muslim Institute secara resmi dibentuk.

Lembaga itu menunjukkan kontribusinya dengan mendirikan sekolah, mengembangakan perpustakaan, ruang baca, museum dan laboratorium sains, yang menyediakan kelas malam bagi Muslim dan non-Muslim. Namun, Quilliam meninggalkan Liverpool pada 1908 sebelum dipecat sebagai pengacara dan masjid serta pusat Islam di Liverpool pun bubar. Brougham Terrace menjadi rumah bagi Kantor Pendaftaran Liverpool hingga 2000.

Namun pada 1996, Abdullah Quilliam Society dibentuk. Lembaga ini kemudian mengumpulkan dana untuk memulihkan kembali 8-10, Brougham Terrace guna membuka kembali masjid bersejarah itu dan mendirikan pusat pendidikan.

Pada 2014, Abdullah Quilliam Society membuka kembali situs asli masjid dan panti asuhan di Brougham Terrace tersebut. Pada 2018, Departemen Digital, Budaya, Media dan Olahraga meningkatkan bangunan  8 Brougham Terrace menjadi bangunan terdaftar Grade II, yang diperuntukkan bagi 'bangunan penting dengan minat khusus' berkat pekerjaan renovasi tersebut.

Dengan dibukanya kembali situs masjid tersebut, Abdullah Quilliam Society menghidupkan kembali sejarah dan warisan Islam di Inggris. Dalam wawancara yang pertama kali diterbitkan pada Maret 2018, CEO The Abdullah Quilliam Society, Mumin Khan, bercerita kepada AboutIslam tentang upaya mereka membangun kembali kontribusi Muslim Inggris dan warisan yang hilang selama 130 tahun lamanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement