REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Fariz RM memang menuai kesuksesan besar pada era 1980-an. Akan tetapi, musiknya tetap eksis hingga kini. Bahkan setelah 40 tahun perjalanan bermusiknya, lagu-lagu Fariz tetap digandrungi pendengar dari generasi muda.
Publisher Fariz, Nicola Morelli, menyampaikan bahwa itu bukan hanya anggapan belaka. Nicola membeberkan data statistik dari salah satu layanan streaming musik pada sesi bincang media secara virtual, belum lama ini.
"Data dari Spotify, 50 persen online audience Fariz berusia 18-27 tahun, tiga persen kurang dari 18 tahun. Secara kolektif, audiens Fariz RM dari usia muda melebihi setengah jumlah keseluruhan audiens," ujar Nico.
Bagi Fariz, hal tersebut merupakan suatu kebanggaan. Dia menganggap zaman analog yang tidak secanggih sekarang justru bisa menghasilkan sesuatu yang unik, terlebih hal yang retro kini malah banyak digemari.
Fariz tak pernah membatasi diri untuk bergaul. Dia kerap berdiskusi dengan Titiek Puspa dan Hetty Koes Endang. Begitu juga dengan musisi generasi muda seperti Diskoria, The S.I.G.I.T, serta White Shoes & The Couples Company.
Pelantun lagu "Barcelona" itu pun tidak membatasi ranah eksplorasi musik yang dia jelajahi. Dia suka segala macam musik. Fariz pernah bermain jaz, progresif, latin, musik-musik easy listening, serta lainnya.
Pria 61 tahun itu tidak pernah mengklasifikasikan bahwa dia hanya memainkan musik tertentu. Itu caranya agar tidak bosan selama puluhan tahun mengeksplorasi musik. Cara lainnya yakni dengan mengaransemen ulang lagu ketika manggung.
"Karena itu yang nonton Fariz pasti tidak mau ketinggalan, karena saya pasti menghadirkan sesuatu yang baru. Tidak akan berhenti main musik sampe tarikan napas terakhir, Insya Allah," tuturnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
