Jumat 25 Dec 2020 20:29 WIB

PD U-20 Diundur, Renovasi Stadion di Solo Jalan Terus

Menurutnya, adanya penundaan tersebut memiliki sejumlah dampak positifnya.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Suasana Stadion Manahan di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (6/11/2020). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai melakukan renovasi empat lapangan pendukung untuk latihan dan Stadion Manahan yang seharusnya menjadi venue utama pertandingan Piala Dunia U-20 tahun depan.
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Suasana Stadion Manahan di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (6/11/2020). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai melakukan renovasi empat lapangan pendukung untuk latihan dan Stadion Manahan yang seharusnya menjadi venue utama pertandingan Piala Dunia U-20 tahun depan.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pelaksanaan Piala Dunia U-20 yang rencananya digelar 2021 ditunda pelaksanaannya sampai 2023 berdasarkan keputusan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) lantaran pandemi Covid-19. Hal itu berdampak pada sejumlah stadion yang ditunjuk sebagai veneu Piala Dunia U-20, salah satunya Stadion Manahan di Kota Solo, Jawa Tengah.

"Piala Dunia dibatalkan tidak apa-apa, pembangunan harus jalan terus," kata Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, kepada wartawan, Jumat (25/12).

Menurutnya, adanya penundaan tersebut memiliki sejumlah dampak positifnya. Di antaranya, persiapan untuk pemain U-20 semakin matang. Sebab, ketika nanti Piala Dunia U-20 digelar pada 2023, maka para atlet yang saat ini disiapkan sudah masuk U-23. "Sekarang ini harus mencari bibit-bibit yang betul-betul mempunyai talenta di bidang permainan sepak bola," kata Rudyatmo.

Selain itu, ketika nanti digelar pada 2023, pandemi Covid-19 diharapkan sudah benar-benar selesai. Sehingga, warga masyarakat banyak yang menyaksikan secara langsung. Sedangkan jika tetap digelar 2021, maka dikhawatirkan tidak ada yang menonton. "Kalau tetap digelar 2021, tidak ada yang menonton ya negara rugi," ujarnya.

Oleh sebab itu, Wali Kota mengharapkan warga Solo dan bangsa Indonesia pada umumnya tidak perlu kecewa dengan penundaan tersebut. Sebab, Indonesia tetap ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023.

Meski demikian, dia mengakui penundaan tersebut bakal berdampak pada anggaran Pemkot. Sebab, Pemkot harus merawat Stadion Manahan sebagai venue utama dan empat stadion pendukung lainnya sampai Piala Dunia U-20 digelar pada 2023.

"Sehingga beban Pemkot bertambah, harus merawat lima stadion ini sesuai dengan perawatan standar FIFA. Dan saya minta pemerintah pusat tidak menghentikan pembangunan lima lapangan. Prosesnya jalan terus," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement