Jumat 25 Dec 2020 17:22 WIB

Indonesia Jadi Negara Paling Banyak Impor Vaksin dari China

China siap memasok hampir 400 juta dosis vaksin Covid-19 ke berbagai negara

Rep: Zainur mahsir Ramadhan/ Red: Esthi Maharani
Petugas menyemprotkan cairan desinfektan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya, di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). Vaksin COVID-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, China tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma.
Foto: MUKHLIS JR/ANTARA
Petugas menyemprotkan cairan desinfektan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya, di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). Vaksin COVID-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, China tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Tiga perusahaan asal China, China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), Sinovac Biotech dan CanSino Biologics telah membuat kesepakatan. Produsen obat China itu akan memasok hampir 400 juta dosis vaksin Covid-19 ke negara-negara di Amerika Latin, Timur Tengah, dan Asia.

Dikutip dari People Daily Jumat (25/12) China bergabung dengan COVAX pada Oktober lalu sebagai negara pembiayaan mandiri, yang melayani fasilitas tersebut untuk membantu negara-negara lain. COVAX, atau Fasilitas Akses Global Vaksin Covid-19, bertujuan untuk mempercepat pengembangan dan produksi vaksin melalui kerja sama global dan memastikan semua negara dapat memperolehnya.

Hingga kini, Brasil dan Indonesia sama-sama telah menerima kiriman vaksin Sinovac dalam beberapa pekan terakhir. Kedua negara sedang menjalankan uji coba fase 3 dan belum menyetujui vaksin tersebut. Meski demikian, data uji coba lengkap masih diharapkan dalam beberapa hari.

Tak hanya itu, bulan ini, Mesir menerima gelombang pertama vaksin Covid-19 yang dikembangkan di bawah Sinopharm dan dikirim dari Uni Emirat Arab, yang menjalankan uji klinis dan menyetujui vaksin pada 9 Desember.

Bahkan, vaksinasi publik telah diluncurkan di Abu Dhabi, menurut laporan media lokal UEA. Otoritas kesehatan setempat mengutip 86 persen kemanjuran dalam analisis fase 3.

Bergeser lebih jauh, situs uji coba lain, di Bahrain, juga telah menyetujui vaksin tersebut. Negara lain dengan perjanjian dosis yang dikembangkan oleh perusahaan China di antaranya adalah Meksiko, Maroko, Chili, Indonesia, Singapura dan Turki.

Dari keseluruhan negara itu, Indonesia memimpin secara kuantitas, dengan total 125,5 juta dosis dari Sinovac, 60 juta dari Sinopharm dan 20 juta dari CanSino.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement