REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan teknologi menghadirkan banyak perusahaan rintisan (startup). Salah satu keberhasilan pembangunan startup adalah dengan hadirnya Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) di kalangan kampus.
Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) menjadi universitas yang mempunyai salah satu tujuan untuk menghasilkan lulusan dengan kemampuan mengembangkan, mengimplementasikan dan menyebarkan teknologi di bidang ekonomi kreatif yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, industri dan dunia usaha.
UBSI melalui BSI Entrepreneur Center (BEC) menggelar webinar sekaligus launching IBT yang diberi nama Incubator Center UBSI (IC UBSI). Webinar diadakan secara daring, Selasa (22/12) melalui Zoom dan Youtube.
Webinar dengan tema “Peran IBT dalam Menciptakan Start Up Digital Tangguh Menuju Era Revolusi Industri 5.0” menghadirkan Deva Primadia Almada. Ia asisten Bidang Inkubator Bisnis, Lembaga Kawasan Sains Teknologi (LKST) IPB.
Menurut Deva, inkubator wirausaha merupakan lembaga intermediasi yang melakukan proses inkubasi terhadap peserta inkubasi, dalam suatu bangunan fisik untuk ruang usaha sehari-hari yang dimiliki oleh inkubator.
"Hadirnya Inkubator Bisnis juga membantu pemerintah dalam menciptakan para technorpreneur baru," katanya dalam paparan materi, Selasa (22/12).
Lebih lanjut, ia mengatakan Indonesia butuh tambahan banyak inkubator bisnis untuk mencetak technopreneur. Saat ini baru ada 120-130 inkubator bisnis.
Sementara itu, Rektor UBSI, Mochammad Wahyudi menyampaikan tujuan dibentuknya IC UBSI menjadi mencetak para technopreneur baru di kalangan mahasiswa UBSI.
"IC UBSI merupakan Inkubator Bisnis Teknologi, bukan inkubator bisnis yang umum," katanya, dalam sambutannya.
Ketua IC UBSI, Fuad Nur Hasan menyebut, hadirnya wadah inkubasi ini, bisa memberi pembinaan, pendampingan, serta pengembangan yang diberikan oleh inkubator wirausaha terhadap mahasiswa UBSI. Nantinya, akan lebih banyak lagi startup yang tercipta dari mereka.
"Semoga IC UBSI bisa membantu para mahasiswa dalam mengembangkan keahlian mereka di bidang bisnis teknologi. Juga sebagai upaya kami mencetak para technopreneur baru dari kalangan mahasiswa," harapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
