Jumat 25 Dec 2020 01:50 WIB

Korea Selatan Gunakan Teknologi 5G Cek Covid-19 di Bandara

Bandara Internasional Incheon gunakan teknologi mobile edge computing deteksi Covid

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lobi Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan. Ilustrasi.
Foto: AP
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lobi Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan telah memperkenalkan teknologi mobile edge computing (MEC) di Bandara Internasional Incheon, Rabu (23/12). Alat ini mengoperasikan sistem kecerdasan buatan (AI) yang menyaring pasien potensial Covid-19 sebagai langkah untuk meningkatkan tindakan pencegahan virus corona.

Kementerian Sains dan Teknologi mengatakan sistem akan memeriksa penumpang tanpa masker atau dengan gejala Covid-19, seperti suhu tinggi. Alat ini akan berada di ruang kedatangan dan keberangkatan gerbang utama negara itu, yang terletak di sebelah barat Seoul, menggunakan kios digital dan pengawasan video. Sistem ini juga dapat mengirimkan robot otonom untuk disinfeksi.

Baca Juga

Sistem tersebut, menurut Kementerian Sains dan Teknologi, menggabungkan teknologi MEC. Kerjanya meminimalkan latensi dengan mengirimkan data ke pusat data skala kecil terdekat daripada ke pusat data terpusat.

Operator nirkabel terbesar di Korea Selatan, SK Telecom Co., telah memasang stasiun basis 5G gelombang milimeter (mmWave) di bandara untuk mengoperasikan layanan tersebut. Alat ini juga akan menggunakan chip AI, SAPEON X220.

Dikutip dari Yonhap, Kementerian Sains dan Teknologi menyebut akan mendukung lebih banyak layanan 5G berbasis MEC. Dana senilai 120 miliar won telah disisihkan untuk proyek-proyek yang menggunakan teknologi tersebut hingga 2022.

Sementara pengguna 5G telah mencapai sekitar 10 juta di Korea Selatan sejak komersialisasi jaringan generasi terbaru pada April tahun lalu, negara itu sedang dalam tahap awal meluncurkan layanan mmWave 5G. Layanan ini memanfaatkan sepenuhnya kecepatan tinggi dan latensi rendah jaringan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement