Kamis 24 Dec 2020 07:50 WIB

Rep: Muhammad Rizki Triyana/ Red: Sadly Rachman

Sempat Dinyatakan Punah Daluang Kini Kembali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaanya sempat dinyatakan punah. Namun, Daluang, kertas atau kain yang terbuat dari kulit pohon saeh bernama latin Paper Mulberry (broussonetia papyrifera) muncul kembali sejak tahun 2006 hingga sekarang.

Proses pembuatanya dengan cara tradisional. Dahulu, Daluang menjadi kebutuhan sandang serta media alat tulis masyrakat di Indonesia.

Perajin Tanah Sunda yang terkenal dengan sebutan Toekang Saeh, Ahmad Mufid Susuri menjelaskan Daluang sudah ada sejak abad ke sembilan masehi di Indonesia. Menurutnya, kertas daluang dapat dikaitkan dalam proses dakwah di bumi pertiwi. Itu dibuktikan dengan adanya artefak yang naskahnya tertera tulisan Arab. 

Mufid mengatakan, dalam proses pembuatan kertas daluang sama sekali tidak tercampur material berbahan kimia. Pembuatanya pun terbilang sangat sederhana, dimulai dengan pemilihan kulit kayu pohon saeh, kemudian kulit kabagian dalam direndam dengan air bersih, setelah itu kulit pohon dipukul-pukul dengan menggunakan alat yang disebut pameupeuh hingga mencapai kelebaran yang diinginkan.

Selanjutnya, dicuci hingga bersih, lalu di fermentasi atau biasa disebut pram, setelah itu dikeringkan atau dijemur di batang pohon pisang. Proses akhirnya dirapihkan dengan menggunakan kerang atau kuwuk untuk menghasilkan tekstur kertas yang halus. 

 

 

Videografer & Video Editor | Muhammad Rizki Triyana