Kamis 24 Dec 2020 06:37 WIB

Bandung Hujan Deras, Warga Keluhkan Macet Panjang di Kopo

Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Bandung Raya pada Rabu

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Bandung hujan deras dan jalanan macet
Bandung hujan deras dan jalanan macet

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Bandung Raya pada siang hingga sore hari, Rabu (23/12/2020) berimbas pada kemacetan di sejumlah titik. Salah satunya seperti yang terjadi di kawasan Kopo, dimana kendaraan tersendat hingga berjam-jam.

Berdasarkan laporan warga setempat, antrean kendaraan di daerah Kopo, Cibaduyut dan sekitarnya terjadi sejak sore hari selepas hujan deras mulai mereda. Pada sekitar pukul 17.00, kendaraan di pintu keluar Tol Kopo tertahan hingga lebih dari 40 menit.

Munculnya genangan air di sejumlah ruas jalan akibat hujan ditengarai menjadi penyebabnya.

Nur Fidhiah (25) mengeluhkan antrean panjang kendaraan yang terjadi di Jalan Cibaduyut. Sejak pukul 7 malam, dirinya terjebak kemacetan di depan Tugu Sepatu Cibaduyut yang seharusnya hanya menyisakan 5 menit perjalanan menggunakan sepeda motor menuju rumahnya.

 

"Harusnya dari Tugu Sepatu lima menit juga sudah sampai rumah, tapi sama sekali enggak maju. Lurus ke Cibaduyut enggak bisa, belok ke Kopo pun macet," ungkapnya pada Ayobandung.com.

Dia kemudian memutuskan untuk mengakses Jalan Singgasana Raya dan mendapati kemacetan yang sama. Nur akhirnya memilih untuk menepi sejenak dan baru tiba di rumahnya pada pukul 21.00.

"Kondisi jalan sangat macet, menumpuk dua arah di Leuwi Panjang, Soekarno-Hatta dan Cibaduyut terutama arus yang menuju TVRI," ungkapnya.

Berdasarkan pantauannya, hingga sekitar pukul 20.45, ruas jalan tersebut masih dipadati kendaraan yang tak kunjung bergerak. "Enggak ada polisi yang ngatur lalulintas juga," ungkapnya.

Kemacetan tersebut bahkan membuat salah seorang warga Terusan Kopo, Trisa Hanjani (25), mengurungkan niat untuk pulang di sore hari. Hingga pukul 21.00, dia memutuskan untuk menunggu di pusat kota sembari memantau kabar kemacetan Kopo.

Kantor tempatnya bekerja dengan rumah tinggalnya berjarak sekitar 10 kilometer. Biasanya, jarak tersebut dapat ditempuh selama 40 menit-1 jam menggunakan sepeda motor.

"Tapi kalau tadi maksain pulang bisa-bisa stuck di jalan sampai tiga jam lebih. Dulu juga sempat macet seperti ini, saya naik angkot dan kena macet lima jam. Pulang magrib, sampai rumah pukul 11," jelasnya.

Baik Nur dan Trisa mengamini kemacetan Kopo bukanlah hal yang baru, namun antrean kendaraan sore hingga malam hari ini termasuk yang terparah dalam satu tahun belakangan.

"Ini termasuk yang paling parah sih, mungkin karena sedang ada pembangunan juga," ungkap Nur.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement