Rabu 23 Dec 2020 20:31 WIB

52.600 Orang Daftar Jadi Duta Perubahan Perilaku

52.600 Orang Daftar Jadi Duta Perubahan Perilaku.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Hafil
52.600 Orang Daftar Jadi Duta Perubahan Perilaku. Foto:  Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
52.600 Orang Daftar Jadi Duta Perubahan Perilaku. Foto: Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penularan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) masih terjadi di Tanah Air.  Oleh karena itu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 membutuhkan duta perubahan perilaku untuk ikut sosialisasi mengedukasi masyarakat dan tercatat sebanyak 52.600 orang sudah mendaftar hingga Rabu (23/12).

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi mengaku khawatir kalau penularan Covid-19 dalam jumlah yang sangat tinggi lalu kemudian membanjiri fasilitas kesehatan, maka bukan hanya ketersediaan tempat tidur yang terancam, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) juga terbatas. 

Baca Juga

"Meskipun tempat tidur ada tetapi tidak ada yang mengurusi maka perawatannya kan sulit juga. Jadi, kami berharap jangan sampai terjadi penularan yang tinggi," katanya saat mengisi konferensi virtual BNPB, Rabu (23/12).

Ia menegaskan, harus ada kesadaran kolektif kesadaran bangsa jangan sampai menambah kasus Covid-19 dan bisa membuat fasilitas kesehatan tidak dapat menanganinya.

"Duta perubahan perilaku kami dorong yang sekarang jumlahnya 52.600 di seluruh Indonesia. Mereka sosialisasi ke sekian banyak orang dan per hari ini sudah 33 juta orang yang diedukasi," ujarnya.

Ia menambahkan, duta perubahan perilaku ini terdiri dari 40,06 persen laki-laki dan 59,94 persen  perempuan. Ia menegaskan, sosialisasi harus terus dilakukan. Bahkan, dia melanjutkan, negara semaju Asia Timur yang sudah sangat patuhi protokol kesehatan, namun pemerintah setempat terus mengulang edukasinya berkali-kali. Sebab, dia melanjutkan, seringkali pengetahuan masyarakat sudah tinggi tetapi kepatuhannya belum konsisten, kadang tinggi, kadang rendah. 

"Kami ada monitoring perubahan perilaku terus mengamati. Para duta perubahan perilaku didorong khusus untuk liburan membangun narasi liburan aman, nyaman, tanpa jalan-jalan dan tanpa bepergian," katanya.

Namun, ia menyadari upaya ini butuh partisipasi seluruh rakyat Indonesia dan tugas duta perubahan perilaku adalah menjadi teladan. Ketika menjadi teladan, dia melanjutkan, maka duta perubahan perilaku ini harus mematuhi protokol kesehatan secara konsisten. Lebih lanjut, pihaknya berharap dalam pelaksanaan libur panjang kali ini bukan hanya keamanan dalam pelaksanaan liburannya yang diutamakan.

"Kami berharap teman-teman satgas daerah melakukan pengawasan terhadap kepatuhan protokol kesehatan. Karena kalau pengawasannya tidak ketat maka yang menjadi dampak adalah benteng terakhir," katanya.

Pihaknya berharap jangan sampai liburan ini menciptakan efek domino yang panjang ke depannya. Satgas Penanganan Covid-19 juga berharap pandemi ini cepat berakhir dengan partisipasi semua pihak. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement