Rabu 23 Dec 2020 19:09 WIB

Jawahir Roble, Wasit Sepak Bola Muslimah Pertama Inggris

Jawahir terus melatih fisiknya dan mempelajari pertandingan sepak bola.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Jawahir Roble, Wasit Sepak Bola Muslimah Pertama Inggris. Wasit perempuan Muslim pertama Inggris, Jawahir Roble.
Foto: Alternative Africa
Jawahir Roble, Wasit Sepak Bola Muslimah Pertama Inggris. Wasit perempuan Muslim pertama Inggris, Jawahir Roble.

IHRAM.CO.ID, LONDON – Jawahir "JJ" Roble (26 tahun) adalah seorang wasit sepak bola wanita Muslim pertama di Inggris yang mengenakan jilbab. Roble berlatih setiap hari dalam sepekan dan membagi waktunya untuk joging, angkat beban, dan lari.

Dia juga menghabiskan waktu berjam-jam meninjau pertandingan sepak bola dan mempelajari bagaimana wasit memposisikan diri agar tetap waspada dan mengontrol permainan. Saat ini, dia menjadi wasit di level semi-profesional, tetapi mimpinya tertuju pada pertandingan bergengsi sepak bola Inggris.

Baca Juga

"Saya ingin naik ke atas. Saya ingin menjadi wasit di Liga Super Wanita (WSL) atau Liga Utama Inggris Pria suatu hari nanti,” kata Roble yang lahir di Somalia, dilansir Middle East Monitor, Rabu (23/12).

Karena dunia sepak bola yang didominasi pria, itu membuatnya terlihat lebih sulit dari yang ia kira. Termasuk penolakan dari orang tua Roble. Mereka masih memegang pandangan budaya yang konservatif, seperti seorang gadis Muslim berjilbab tidak boleh bermain sepak bola.

"Orang tuaku malu. Mereka tidak dapat memahami mengapa putri mereka ingin bermain sepak bola karena mereka mengira itu adalah olahraga pria. Mereka terus mengatakan bagaimana mereka ingin saya tinggal di rumah dan menjadi gadis pada umumnya," ujar dia.

Orang tuanya berpikir Roble akan berhenti menyukai sepak bola setelah keluarganya pindah ke Inggris pada 2004. Namun, perpindahannya itu malah membuat dia menjadi sangat mencintai sepak bola.

Terlebih, wanita Muslim kulit hitam masih sedikit berkecimpung di sana. Tidak menutup kemungkinan, Roble juga mendapat intimidasi.

Namun, hal itu tidak membuat dia khawatir, justru Roble semakin bersemangat dalam menggeluti karier sebagai wasit. "Itu tidak membuat saya khawatir karena saya tahu saya ingin lebih banyak gadis terlibat dalam bermain, melatih, dan menjadi wasit dalam sepak bola,” ucap dia.

Menurutnya, banyak gadis berusia 15 dan 16 tahun yang malas berlatih padahal mereka memiliki potensi besar dalam dunia sepak bola. Roble menggunakan ceritanya untuk mendorong gadis-gadis agar terlibat dengan olahraga dan terus bermain setelah mereka berusia 18 tahun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement