Rabu 23 Dec 2020 22:41 WIB

5 Fakta Sweet Home, Drama Korea Netflix dengan Budget Termahal

5 Fakta Sweet Home, Drama Korea Netflix dengan Budget Termahal

Rep: viva.co.id/ Red: viva.co.id
Sweet Home.
Sweet Home.

VIVA – Drama Korea Sweet Home baru saja mulai tayang di Netflix dan langsung mendapat respons positif. Serial Korea ini berhasil menarik perhatian para pecinta serial bergenre thriller, apalagi karena bujet produksinya yang begitu mahal.

Sweet Home bercerita tentang malapetaka yang terjadi di bumi, di mana satu per satu manusia yang tak mampu mengontrol hasrat terdalam mereka mulai berubah menjadi monster.

Cerita bermula dari tokoh Cha Hyeon Su, seorang remaja SMA penyendiri, yang pindah ke apartemen baru bernama Green Home setelah mengalami kejadian yang tragis. Dia pun harus menghadapi serangkaian situasi pelik yang mengubah hidupnya dan mendorongnya untuk keluar agar dapat menyelamatkan manusia-manusia lain.

Sweet Home sendiri terdiri dari 10 episode dan dijamin mampu membuat jantung para penontonnya berdegup kencang dari awal episode.

Tidak hanya itu, ada sejumlah fakta menarik terkait Sweet Home. Apa saja? Berikut ini di antaranya dihimpun VIVA, Rabu, 23 Desember 2020.

1. Drama termahal Netflix

Sweet Home diketahui menjadi drama Korea Netflix dengan biaya produksi termahal. Netflix dilaporkan menginvestasikan US$2,4 juta atau Rp34,2 miliar per episode untuk drama ini.

Dengan bujet sebesar itu, Sweet Home berhasil mengalahkan drama termahal Netflix sebelumnya, yakni Arthdal Chronicles yang menghabiskan biaya produksi US$2 juta (Rp28,5 miliar), Kingdom US$1,78 juta (Rp25,3 miliar) dan Mr. Sunshine US$1,2 juta (Rp17,1 miliar) per episode. Klik halaman selanjutnya untuk mengetahui berita selengkapnya.

2. Efek visual

Netflix diketahui menggelontorkan dana sebesar Rp34,2 miliar per episode untuk Sweet Home. Anggaran sebesar itu dibutuhkan Netflix untuk membuat grafik dan animasi yang berat dari perspektif fantasi cerita.

Karena beberapa karakter dihadirkan dalam bentuk monster, yang akan membutuhkan banyak usaha dan dana untuk computer-generated imagery (CGI), guna menghadirkan karakter monster yang senyata mungkin.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan viva.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab viva.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement