Rabu 23 Dec 2020 18:16 WIB

Dosen UMY Buat Sistem Penyediaan Air Bersih di Gunungkidul

Akses air bersih jadi masalah berkepanjangan, terutama saat terjadi kekeringan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UMY.
Foto: Wahyu Suryana.
Kampus UMY.

REPUBLIKA.CO.ID, WONOSARI -- Akses air bersih jadi masalah Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Untuk mengatasi itu, dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Nur Setiawan, melaksanakan program-program yang dirancangnya.

Program  dilaksanakan Nur dan tim sejak April 2020, saat pandemi Covid-19 menyerang Tanah Air, termasuk DIY. Selama beberapa bulan, program penyediaan air bersih masih berjalan, bahkan kini sudah mampu menyebarkan air bersih ke warga.

Nur menerangkan, program yang dirancangnya ini merupakan penyediaan air bersih dengan membangun sistem jaringan dari sumber air menuju tampungan. Selanjutnya, air bisa didistribusikan kepada masyarakat Desa Kedungpoh secara keseluruhan.

Ia bersyukur, sejak 22 Desember 2020 masyarakat Desa Kedungpoh sudah tidak perlu lagi mendapat bantuan pengiriman air dari tangki-tangki pemerintah. Sebab, mereka sudah bisa memenuhi kebutuhan air bersihnya sendiri untuk keperluan sehari-hari.

"Alhamdulillah, sistem penyedia air bersih sudah beroperasi sejak musim kemarau tahun ini," kata Nur, Rabu (23/12).

Dosen Fakultas Teknik UMY ini menggandeng mahasiswa dan mitra kerja sama sebagai calon pengguna hasil yang diwakili Kepala Dusun Sinom, Suparman. Menurut Suparman, akses air bersih menjadi masalah berkepanjangan, terutama saat terjadi kekeringan.

"Selama ini akses air bersih yang didapatkan oleh masyarakat berasal dari tangki-tangki air yang dikirim ke desa, tapi masih sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement