Rabu 23 Dec 2020 17:44 WIB

Langka, Peristiwa Astronomi 800 tahun Ini Terlihat di Penang

Langka, Peristiwa Astronomi 800 tahun Ini Terlihat di Penang.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Langka, Peristiwa Astronomi 800 tahun Ini Terlihat di Penang
Foto: Dok Republika
Langka, Peristiwa Astronomi 800 tahun Ini Terlihat di Penang

IHRAM.CO.ID, BALIK PULAU -- Siapapun yang menikmati akhir tahun di Balik Pulau, Penang, Malaysia akan disuguhkan peristiwa astronomi yaitu "Konjungsi Besar" Jupiter dan Saturnus. Ini adalah peristiwa astronomi yang terakhir terlihat di Bumi pada 4 Maret 1226 silam.

Menurut Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA), Konjungsi Besar mengacu pada kesejajaran yang erat antara kedua planet, dengan yang terdekat berjarak 0,1 derajat dan tampak begitu dekat, sebagaimana dilansir dari Bahrain News Agency, Rabu (23/12).

Baca Juga

Sehingga satu jari dapat menutupi jarak kedua planet tetapi sebenarnya terpisah jutaan mil. Mengingat langit cerah, kedua planet dapat dengan mudah dilihat dengan mata telanjang ke arah barat daya tepat setelah matahari terbenam.

Sebanyak 20 anggota Astronomical Society of Penang (ASP) dan 15 staf dari Departemen Mufti Penang di Pusat Astronomi Sheikh Tahir, Pantai Acheh, Balik Pulau, kemarin, untuk menyaksikan acara tersebut. Pandangan sekilas tentang Konjungsi Besar dari pusat astronomi terlihat pada pukul 19.43 waktu Malaysia.

Berbagai kalangan yang mengamati langit "Star-hit" yang menyaksikan Konjungsi Besar tidak ragu-ragu untuk memperingati momen penting dengan mengambil foto dan selfie dengan kedua planet tersebut. "Saya akan selamanya menghargai momen ini bahkan setelah saya dikuburkan di bawah kuburan," kata seorang saksi berseru setelah difoto dengan dua planet.

Presiden ASP, Prof Dr Chong Hon Yew mengatakan peristiwa astronomi itu dapat disaksikan lebih jelas dengan kondisi lingkungan yang lebih baik karena awan tebal menyulitkan untuk menyaksikan Konjungsi Besar secara konsisten. Dia mengatakan bahwa kesejajaran terdekat di mana Yupiter dan Saturnus "bentrok" satu sama lain adalah sekitar pukul 21.13 waktu Malaysia, tetapi kedua planet itu akan berada di bawah cakrawala saat itu.

"Meskipun demikian, itu adalah sesuatu yang sangat berharga untuk disaksikan dan sebuah cerita yang layak untuk diceritakan kepada generasi penerus Anda karena Anda tidak akan dapat melihatnya lagi hingga tahun 2080," tambahnya.

Dia mengatakan Konjungsi Besar juga diamati dari situs Seni Kontainer Balik Pulau dan Observatorium Sekolah Menengah Heng Ee di George Town. Sementara itu, anggota majelis Indera Kayangan Gan Ay Ling, yang juga hadir untuk mengamati Konjungsi Agung di Pusat Astronomi Sheikh Tahir, berharap dapat mempromosikan Perlis sebagai negara astro-pariwisata.

Dia mengatakan sejumlah lokasi di Perlis dapat berfungsi sebagai hotspot potensial untuk acara pengamatan bintang karena polusi cahaya yang rendah dan area datar yang jernih, seperti Chuping dan Wang Kelian. "Mempromosikan astronomi di Perlis juga akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk tidak hanya mengekspos mereka dengan pengalaman langsung, tetapi juga memicu minat dalam menekuni astronomi," katanya.

Dia mengatakan bahwa acara astronomi pertama yang diadakan di Perlis pada bulan Februari tahun ini di S.K. Chuping, di mana guru dan siswa dari sekolah Perlis didorong untuk berpartisipasi dalam acara pengamatan bintang dengan anggota ASP. "Sementara Perlis masih dalam fase eksposur untuk astronomi, saya berharap pemerintah Perlis dapat melihat lebih dalam dan melihat potensi manfaatnya bagi negara," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement