Rabu 23 Dec 2020 14:10 WIB

Tim Gabungan Mulai Terjun Pantau Libur Nataru di Bandung

Di sejumlah destinasi wisata termasuk di hotel akan dilakukan rapid tes antigen.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Petugas medis mengambil sampel tes cepat antigen.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas medis mengambil sampel tes cepat antigen.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim gabungan satuan petugas (satgas) penanganan Covid-19 Kota Bandung mulai terjun memantau aktivitas libur Natal dan Tahun Baru 2021 pada Kamis (24/12) besok untuk mengantisipasi kerumunan dan potensi penyebaran Covid-19. Selain itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) akan melakukan rapid tes antigen secara acak di titik-titik destinasi wisata.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Dewi Kaniasari mengatakan, pihaknya bersama instansi dan lembaga lain akan mulai melakukan pemantauan secara random ke berbagai destinasi wisata. Selain itu, Dinkes akan melakukan rapid tes antigen kepada wisatawan secara acak.

"Waktu itu (rapat), Disbudpar, Disdagin, Satpol PP, rencananya mulai hari besok, tanggal 24 kita akan keliling (memantau). Kalau surat SK sedang diproses di satgas," ujarnya, Rabu (23/12).

Menurutnya, di sejumlah destinasi wisata termasuk di hotel akan dilakukan rapid tes antigen secara acak kepada wisatawan. Ia mengatakan, pengunjung yang menginap di hotel sebelumnya harus menunjukkan hasil rapid tes antigen.

"Kalau kita sih sifatnya random nanti (mantau), mau di hotel tempat wisata, di restoran, kafe dan lain sebagainya dimana ada potensi kerumunan," katanya.

Kadisbudpar melanjutkan, pihaknya akan memintai laporan data pengunjung di destinasi wisata yang menunjukkan hasil rapid tes untuk evaluasi. Menurutnya, pihaknya sudah mengedarkan surat edaran Wali Kota Bandung tentang larangan perayaan pergantian tahun baru.

Dia menambahkan, keterisian tempat tidur atau okupansi di hotel di Kota Bandung sebelum zona merah mencapai 60 persen. Saat ini menurutnya okupansi hotel hanya mencapai 30 persen karena pembatasan pengunjung.

Dewi melanjutkan, banyak pengunjung yang menjadwal ulang menginap di hotel pasca Kota Bandung tidak berstatus zona merah. Ia berharap agar masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement