REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Aktor kawakan Tom Hanks berpendapat, pandemi Covid-19 mengubah tren dalam industri film dunia. Dia memperkirakan, pengelola studio film bakal membuat pilihan rumit tentang judul mana saja yang diprioritaskan untuk diputar.
"Setelah ini, demi menjamin orang-orang mau menonton bioskop lagi, kita akan dibombardir dengan Marvel Universe dan film-film waralaba. Sebagian dari film itu memang bagus," kata Hanks, dikutip dari laman Yahoo Movies, Rabu (23/12).
Banyak orang lebih suka menyimaknya di bioskop dengan layar besar dan audio menggelegar, dibandingkan hanya lewat gawai di rumah. Itu sebabnya Hanks yang dikenal sebagai sosok ikonik Forrest Gump menganggap, akan ada yang tergeser.
Hanks berpikir film terbarunya, News of the World, bisa saja menjadi judul terakhir genre drama western yang tayang di bioskop. Genre itu merujuk pada film drama berlatar Old West Amerika, pertengahan abad ke-19 sampai awal abad ke-20.
Secara pribadi, Hanks menyebut News of the World sebagai film tentang orang-orang yang mengucapkan hal-hal menarik. Film tidak mengandalkan teknologi CGI canggih, hanya menceritakan kisah haru seorang veteran perang saudara.
Veteran itu mengarungi AS untuk menyampaikan kabar di dunia untuk warga di pelosok negeri. Dia kemudian memiliki misi baru, yakni mengembalikan seorang anak perempuan yang diambil oleh suku asli Kiowa kembali ke keluarganya.
News of the World bakal rilis di bioskop AS mulai 25 Desember 2020. Selanjutnya, film bakal tersedia di Netflix. Hanks mengaku tidak heran jika ada lebih banyak lagi film yang hanya muncul di layanan streaming.
Sang aktor yang telah pulih dari Covid-19 juga menyiapkan proyek film lain, yakni sinema biografi Elvis arahan sutradara Baz Luhrmann. Hanks berperan sebagai Kolonel Tom Parker, manajer dari musisi Elvis Presley.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
