Dalam Islam, berjuang dapat diartikan sebagai jihad fi sabilillah. Jalan ini akan mengantarkan pelakunya kepada keridhaan Allah Swt, dengan cara mengamalkan seluruh nilai dan prinsip kemuliaan yang Islam ajarkan. Haedar Nashir mengajak seluruh generasi muda untuk mengikuti jejak Kasman Singodimedjo dan seluruh tokoh bangsa.
Di sisi yang lain, ketokohan Kasman Singodimedjo telah menjadi torehan yang kuat bagi persatuan dan keutuhan bangsa, yang mana beliau berhasil membujuk Ki Bagus Hadikusumo untuk menghapus tujuh kata dalam piagam Jakarta. Dihapusnya tujuh kata yang bersifat syariah menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa” yang bersifat ketauhidan bagi umat Islam.
Nilai negosiasi yang memiliki fleksibilitas merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Inilah yang ditunjukkan oleh Kasman Singodimedjo dan Ki Bagus Hadikusumo yang menurut para sejarawan disebut sebagai hadiah terbesar umat Islam kepada bangsa Indonesia. Yang saat ini kita sebut sebagai dasar negara Pancasila.
Beliau selalu memegang prinsip keislaman dan kenegaraan serta memadukan keduanya demi terwujudnya prinsip mu’amalah duniawiyah yang sempurna. Dalam urusan mu’amalah duniawiyah tidak ada permasalahan yang dapat diselesaikan dengan cara tunggal. Dibutuhkan banyak sekali ijtihad serta cara untuk menanggulangi permasalahan yang juga mempunya beribu alasan untuk tetap ada.
“Tugas kita sekarang adalah bagaimana agar ide-ide cemerlang dari para tokoh bangsa, salah satunya Mr. Kasman Singodimedjo dapat diformulasi serta reformulasikan untuk menghadapai tantangan dan perubahan politik yang sangat cepat,” pesannya. (diko)