Rabu 23 Dec 2020 10:58 WIB

Titik Krusial AC Milan di Pengujung Tahun

AC Milan tak ingin terlempar dari puncak klasemen di laga pamungkas pada 2020.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih AC Milan, Stefano Pioli.
Foto: EPA-EFE/SIMONE ARVEDA
Pelatih AC Milan, Stefano Pioli.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- AC Milan dan Lazio seolah bertukar situasi di papan klasemen sementara Serie A Liga Italia musim ini, apabila dibandingkan dengan pencapaian di klasemen sementara musim lalu. Saat Serie A musim lalu telah menuntaskan giornata ke-13, Milan terpuruk di peringkat ke-13, sementara Lazio bersaing di papan atas.

Namun, pada musim ini, situasinya berbalik buat kedua tim. Saat Milan tampil begitu impresif sejak awal musim dan menguasai klasemen usai menuntaskan giornata ke-13, Lazio masih tercecer di papan tengah dan berada di posisi kedelapan. Milan duduk sebagai capolista usai mengemas 31 poin, sedangkan I Biancoceleste tertinggal 10 poin dari I Rossoneri.

Kendati begitu, Lazio hanya membutuhkan tiga poin untuk setidaknya memperbesar peluang kembali ke empat besar klasemen sementara. Di sisi lain, Milan juga membutuhkan torehan tiga poin demi terus menjaga jarak poin dengan pesaing terdekatnya, Inter Milan, yang duduk di peringkat kedua dengan hanya terpaut satu poin dari Milan.

Akhirnya, dengan latar belakang ini, Milan dan Lazio akan saling sikut demi raihan tiga poin saat keduanya berhadapan pada giornata ke-14 Serie A, Kamis (24/12) dini hari WIB. Tak hanya itu, laga yang bakal digelar di Stadion San Siro ini pun menjadi begitu krusial. Pasalnya, ini merupakan laga pamungkas buat kedua tim pada 2020. Baik Milan maupun Lazio tentu berharap menutup tahun 2020 dengan kemenangan dan bersiap menatap 2021 dengan optimisme tinggi.

Keduanya pun datang dengan kepercayaan diri tinggi di laga ini. Milan berhasil kembali ke jalur kemenangan usai membungkam Sassuolo, 2-1, akhir pekan lalu. Ini menjadi kemenangan perdana I Rossoneri setelah gagal memetik poin penuh di dua laga sebelumnya, yaitu saat ditahan imbang Parma dan Genoa. Selain itu, tambahan tiga poin di laga itu pun membuat Il Diavolo Rosso mempertahankan posisinya sebagai capolista.

Kemenangan itu juga terasa spesial lantaran Milan sebenarnya tengah diterpa badai cedera pemain. Zlatan Ibrahimovic, Simon Kjaer, Ismael Bennacer, dan Ante Rebic terpaksa menghuni ruang perawatan lantaran cedera. Namun, tanpa kehadiran pemain-pemain tersebut yang diiringi kemunculan sejumlah penggawa muda, seperti Pierre Kalulu, Milan berhasil bertahan dan kembali ke jalur kemenangan.

Pelatih Milan, Stefano Pioli, pun berharap, timnya bisa terus menjaga konsistensi performa ini di laga pamungkas 2020. I Rossoneri tentu tidak mau terlempar dari puncak klasemen sementara justru saat kompetisi sepak bola paling bergengsi di Italia itu tengah bersiap memasuki jeda musim dingin. Pun dengan menjaga rekor apik tidak pernah kalah dalam 25 laga terakhir di pentas Serie A, termasuk di 13 laga pada musim ini.

''Kami memiliki ide yang jelas, yaitu berusaha memanfaatkan kesempatan sekecil apapun. Mungkin, kami kehilangan dua pemain bertahan dan penyerang. Namun, kami harus bisa tetap berada di jalur ini. Kini, kami akan menghadapi tantangan terakhir pada tahun ini dengan menghadapi Lazio,'' ujar Pioli seperti dilansir //Football Italia//, Selasa (22/12).

Sayangnya, Milan tidak akan diperkuat Franck Kessie, yang harus menjalani sanksi larangan bertanding, di laga kontra Lazio. Pun dengan keraguan soal kondisi dari Sandro Tonalli, yang mengalami cedera otot. Kabarnya, Pioli akan menempatkan Davide Calabria dan Hakan Calhanoglu di posisi gelandang tengah. Sementara di lini serang, Rafael Leao, yang baru saja memecahkan rekor sebagai pencetak gol tercepat di sepanjang sejarah Serie A, diperkirakan bakal dipercaya sebagai ujung tombak.

Sementara dari kubu tim tamu, Lazio masih memiliki Ciro Immobile. Striker yang mencetak 12 gol dari 13 penampilan terakhir di semua ajang itu akan kembali menjadi andalan I Biancoceleste untuk bisa merobek gawang tim tuan rumah.

Striker asal Italia itu pun mengakui, kemenangan 2-0 atas Napoli, akhir pekan lalu, telah mengangkat kepercayaan diri dan mentalitas bertanding rekan-rekan setimnya. Terlebih, di dua laga sebelumnya, Lazio secara mengejutkan gagal memetik poin penuh, saat dibekap Verona, 1-2, dan ditahan imbang salah satu tim promosi, Benevento, 1-1.

''Di beberapa laga terakhir, kami seperti kehilangan keberanian dan determinasi. Namun, di laga kontra Napoli, kami mendapatkannya kembali dan tampil dengan begitu nyaman. Kemenangan itu begitu penting untuk aspek psikologis tim,'' kata top skorer Serie A musim lalu tersebut.

Hal senada juga diungkapkan pelatih Lazio, Simone Inzaghi. Menurutnya, langkah terseok-seok timnya di pentas Serie A musim ini tidak lepas dari partisipasi di arena Liga Champions. Kini, setelah memastikan satu tempat di babak 16 besar Liga Champions, I Biancoceleste bisa fokus sepenuhnya untuk bisa memperbaiki posisi di klasemen sementara Serie A.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement