Rabu 23 Dec 2020 00:52 WIB

Budi Gunadi Siapkan Sistem Layanan Kesehatan yang Kuat

Budi Gunadi Sadikin ditunjuk Jokowi Jadi Menkes Gantikan Terawan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
FOTO ARSIP: Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin (ketiga kiri) didampingi jajaran direksi menyampaikan paparan publik laporan kinerja triwulan IV/2014 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di Jakarta, Rabu (11/2/2015). Presiden Joko Widodo menugaskan Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Kesehatan.
Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
FOTO ARSIP: Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin (ketiga kiri) didampingi jajaran direksi menyampaikan paparan publik laporan kinerja triwulan IV/2014 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di Jakarta, Rabu (11/2/2015). Presiden Joko Widodo menugaskan Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budi Gunadi Sadikin ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menjabat sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto. Usai pengumuman reshuffle kabinet pada sore ini, Budi menyampaikan akan membangun sistem layanan kesehatan publik yang lebih kuat dan siap untuk mengatasi masalah SARS-Cov-2 saat ini.

“Kita juga bisa mempersiapkan sistem layanan kesehatan publik yang siap, kuat, mumpuni, agar generasi sesudah kita bisa menghadapi SARS-Cov-3 atau SARS-Cov yang kita tidak tahu kapan datangnya,” ujar Budi saat konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/12).

Baca Juga

Namun ia mengatakan, sistem layanan kesehatan publik yang lebih kuat ini hanya bisa terbangun jika seluruh pihak baik pemerintah daerah, asosiasi, dan seluruh komponen bangsa bekerja bersama-sama.

Budi menyampaikan, salah satu fokus Kementerian Kesehatan saat ini adalah mengatasi pandemi Covid-19 sehingga kehidupan masyarakat dan ekonomi kembali berjalan normal. Untuk menghadapi pandemi ini, menurut dia, juga diperlukan suatu gerakan yang dilakukan bersama-sama oleh seluruh rakyat Indonesia.

“Kami tidak mungkin melakukannya sendiri. Kami harus melakukannya bersama-sama. Kementerian Kesehatan tidak mungkin melakukannya secara eksklusif, kita harus melakukannya secara inklusif,” jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement