Rabu 23 Dec 2020 04:15 WIB

Petinggi PDIP: Kalau Jadi Politisi Jangan Kumpulin Harta

Petugas partai hendaknya membuat kebijakan yang dirasakan manfaatnya oleh rakyat.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Teguh Firmansyah
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Foto: binti sholikah
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo, FX Hadi Rudyatmo, menyatakan adanya pejabat dari kalangan partai yang tersangkut kasus korupsi harus dijadikan evaluasi. Menurutnya, harus bisa dibedakan antara petugas partai dan pengurus partai.

"Saya ini petugas partai, mendapat tugas menjadi Wali Kota untuk menyejahterakan rakyat, bukan kesejaheraan diri sendiri. Kalau sudah jadi politisi ya jangan ngumpulin harta," ujarnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (22/12).

Baca Juga

Apapun yang diterima dari jabatan tersebut maka harus disyukuri karena menjadi petugas partai. Tugas yang harus dilakukan, kata ia, yakni, membuat kebijakan yang bisa dirasakan manfaatnya oleh rakyat. "Itu yang namanya petugas partai yang memiliki ideologi PDI Perjuangan Pancasila 1 Juni mestinya arahnya kesana," imbuhnya.

Selain sebagai petugas partai, Rudyatmo juga pengurus partai karena menjabat sebagai Ketua DPC. Oleh sebab itu, dia menekankan kepada kader PDIP di Solo bahwa yang dinikmati bukan uang darinya, melainkan kebijakan dari Pemkot.

Sejumlah kebijakan Pemkot Solo yang dirasakan manfaat antara lain, masyarakat rentan miskin, miskin dan sangat miskin dijamin kesehatannya. Selain itu, program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Solo (BPMKS) dan bantuan rumah tidak layak huni (RTLH). "Itu yang dinikmati, saya selalu sampaikan yang dinikmati itu kebijakan dari petugas partai bukan materi dari petugas partai. Kalau materi dari petugas partai pasti nyolong," ungkapnya.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo mengumumkan nama-nama menteri baru dalam Kabinet Indonesia maju pada Selasa. Salah satunya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial yang menggantikan Juliari P Batubara. Juliari  ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos).

Menurut Rudyatmo, Tri Rismaharini orang pintar dan birokrat, sehingga mumpuni kalau dijadikan menteri. "Siapapun yang dipilih oleh Mbak Mega, oleh Presiden itu tentunya orang yang paling baik. Harapan saya siapapun yang dilantik oleh Bapak Presiden besok, berani, mentalnya menteri itu seperti pion, jalan lurus terus," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement