Selasa 22 Dec 2020 17:13 WIB

Periksa Pendatang, Dinkes Kabupaten Semarang Diminta Sigap

Penambahan kasus positif Covid-19 perlu kerjasama semua pihak

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Seorang karyawan melintas di area wisata Dusun Semilir, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (3/12/2020). Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Semarang menutup kawasan wisata tersebut pada Minggu (29/11) lalu karena menilai adanya pelanggaran protokol kesehatan.
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Seorang karyawan melintas di area wisata Dusun Semilir, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (3/12/2020). Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Semarang menutup kawasan wisata tersebut pada Minggu (29/11) lalu karena menilai adanya pelanggaran protokol kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang diminta sigap mengendalikan berbagai potensi penyebaran Covid-19 dalam menyambut libur perayaan hari besar keagamaan dan tahun baru, di penghujung tahun ini.

Salah satunya dengan memperketat pengawasan kepada para pendatang, khususnya di terminal tujuan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), yang ada di sejumlah wilayah di Kabupaten Semarang.

"Hal itu untuk memfilter para pendatang yang kemungkinan reaktif atau positif Covid-19," kara Bupati Semarang, Mundjirin, usai memimpin Rapat Koordinasi Ekuinda, di kantor Sekda Kabupaten Semarang, Selasa (22/12).

Bupati menyampaikan, persoalan masih tingginya penyebaran Covid-19 di Kabupaten Semarang menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, terutama jika dikaitkan dengan momentum libur akhir tahun.

Karena itu, orang nomor satu di Kabupaten Semarang tersebut ingin, agar Dinkes bersama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk bisa memperketat pengawasan para pendatang. Jika ada pendatang yang kemudian diketahui positif, nanti bisa langsung berkoordinasi dengan Kades atau lurah sesuai dengan domisili yang bersangkutan.

"Dengan begitu, langkah- langkah untuk  menindaklanjuti atau menangani pendatang tersebut juga bisa dilakukan secara cepat dan tepat, apakah ke rumah sakit atau karantina mandiri," tegas bupati.

Kepala Dinkes, dr Ani Raharjo MPPM menjelaskan penambahan jumlah kasus Covid-19 yang terus meningkat di Kabupaten Semarang memang butuh penanganan bersama.

Sejauh ini Dinkes Kabupaten Semarang telah melakukan beberapa langkah antisipasi, termasuk menyiagakan seluruh puskesmas selama libur Hari Natal dan Tahun Baru akhir Desember ini.

Bersama dengan Dinas Pariwisata (Disparta) Kabupaten Semarang juga melaksanakan skrining kepada para pengunjung tempat- tempat wisata yang ada di wilayah Kabupaten Semarang.

"Selain itu, kami juga telah menambah 26 tempat tidur di ruang isolasi bagi penanganan pasirn Covid-19 di RSUD Ungaran serta penambahan dua rumah singgah berkapasitas total 88 kamar, di Kecamatan Pringapus dan Getasan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement