Selasa 22 Dec 2020 17:10 WIB

Aparat Diminta Tindak Tegas Geng Motor di Tasikmalaya

Adanya aksi penganiayaan dari geng motor karena ada yang masih berkumpul malam hari.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bilal Ramadhan
Anggota geng motor diperiksa polisi beserta barang bukti parang (ilustrasi).
Foto: Antara
Anggota geng motor diperiksa polisi beserta barang bukti parang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Geng motor di Tasikmalaya diduga kembali melakukan aksi penganiayaan kepada salah seorang warga beberapa waktu lalu. Korban aksi itu sampai mengalami luka akibat senjata tajam yang digunakan para pelaku.

Pelaksana Tugas Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengaku prihatin dengan kemunculan geng motor yang meresahkan warga. Apalagi saat ini kondisi di Kota Tasikmalaya masih dalam pandemi Covid-19.

"Saya mohon keamanan lebih ditingkatkan. Apalagi menjelang tahun baru ini, miras, geng motor, akan semakin banyak," kata dia, Selasa (22/12).

Ia mengatakan, jika ada geng motor yang membuat keonaran, aparat kepolisian dapat bertindak tegas menanganinya. Menurut dia, aparat TNI juga akan membantu kepolisian untuk menindak tegas keberadaan geng motor yang meresahkan.

Yusuf juga mengimbau masyarakat secara umum untuk mematuhi aturan yang sudah dibuat Pemkot Tasikmalaya. Sebab, adanya aksi penganiayaan itu salah satunya dipicu oleh adanya masyarakat yang masih berkumpul pada malam hari.

Padahal, Pemkot Tasikmalaya sudah mengeluarkan kebijakan pembatasan kegiatan pada malam hari. Kegiatan pada malam hari dibatasi hanya hingga pukul 20.00 WIB.

"Tim operasi terus bergerak. Namun kan ketika ditinggalkan, muncul lagi. Jadi kucing-kucingan," kata dia.

Ia meminta masyarakat memiliki kesadaran mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Setidaknya, kata dia, itu dapat menghindari masyarakat dari penularan Covid-19.

Sebelumnya, seorang warga Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya menjadi korban tindak pidana penganiayaan yang diduga dilakukan oleh geng motor pada Ahad (20/12). Korban mengalami luka serius di bagian kepala belakang akibat terkena senjata tajam.

Berdasarkan keterangan kepolisian, kronologis penganiayaan itu berawal ketika sekolompok pemuda sedang berkumpul di pinggir jalan. Tiba-tiba, melintas sekelompok orang menggunakan sepeda motor. Kelompok bermotor yang diduga geng motor itu tanpa alasan melempari pemuda yang sedang berkumpul itu dengan botol.

Tak terima dilempari, kelompok pemuda itu mencoba mengejar kelompok bermotor tersebut. Namun, kelompok bermotor itu balik arah dengan senjata tajam. Satu di antara pemuda itu dikeroyok hingga mengalami luka-luka.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Tasikmalaya, AKP Yusuf Ruhiman mengatakan, saat ini polisi masih terus memburu para terduga tersangka penganiayaan itu. "Belum (tertangkap) kang. Anggota Buser masih mengejar para terduga pelaku," kata dia ketika dikonfirmasi Republika, Selasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement