REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan lembaga pengelola investasi (LPI) atau populer disebut dengan sovereign wealth fund (SWF) akan diluncurkan awal 2021. Dengan nama resmi Indonesia Investment Authority (INA), Jokowi yakin SWF mampu menyehatkan perekonomian nasional, khususnya melalui BUMN sektor infrastruktur dan energi. 

"INA merupakan sumber pembiayaan pembangunan yang baru yang tidak berbasis pinjaman tetapi dalam bentuk penyertaan modal atau ekuitas," ujar Presiden Jokowi dalam pembukaan Outlook Perekonomian Indonesia tahun 2021, Selasa (22/12). 

Jokowi juga menyampaikan, saat ini sudah ada beberapa negara yang tertarik masuk sebagai investor, seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, dan Kanada. Dengan banyaknya investor asing, diharapkan SWF mampu membiayani pembangunan dengan lebih masif. 

"Pandemi seperti ini kita semuanya harus mampu bergerak cepat, mampu memperkuat kerja sama dan sinergi. Saya optimis kita akan bangkit, ekonomi kita akan pulih kembali normal," kata presiden. 

Sebagai informasi, SWF memang sedang disiapkan pemerintah untuk menambah opsi pendanaan pembangunan selain dari APBN. Landasan hukum awal tentang SWF atau LPI adalah Undang-Undang (UU) nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Presiden juga telah meneken aturan turunan dari UU Cipta Kerja yang mengatur SWF ini. Dua PP yang diteken presiden adalah PP nomor 73 tahun 2020 tentang Modal Awal LPI dan PP nomor 74 tahun 2020 tentang LPI. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika