Selasa 22 Dec 2020 13:10 WIB

Mi dan Kerupuk Mengandung Boraks Ditemukan di Tebet

Kedua produk mengandung bahan kimia berbahaya itu langsung dimusnahkan oleh petugas.

Petugas memeriksa tanggal kadaluarsa makanan saat razia makanan minuman di salah satu tempat perbelanjaan (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
Petugas memeriksa tanggal kadaluarsa makanan saat razia makanan minuman di salah satu tempat perbelanjaan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas gabungan dari Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Kota Jakarta Selatan menemukan mi dan kerupuk yang mengandung boraks. Temuan ini berdasarkan hasil tes cepat (rapid test) boraks dan formalin yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada inspeksi mendadak di Galael Swalayan, Tebet, Jakarta selatan, Senin (21/12).

"Hasil tes cepat yang dilakukan oleh BPOM ditemukan ada kerupuk bawang yang mengandung boraks, jumlahnya ada 24 bungkus," kata Kasudin KPKP Jakarta Selatan, Hasudungan Sidabalok.

Selain kerupuk bawang, petugas juga menemukan mi kuning yang mengandung boraks dan juga formalin. "Jadi mi itu sudah mengandung boraks, mengandung formalin lagi, dua zat kimia yang berbahaya," kata Hasudungan.

Atas temuan tersebut, seluruh produk kerupuk bawang dan mi kuning yang tersedia di swalayan tersebut langsung ditarik. Total ada 24 bungkus kerupuk bawang, masing-masing seberat 100 gram yang terdapat di swalayan tersebut disita, berikutnya mi kuning sebanyak dua kilo.

Setelah disita dan dibuat berita acara, kedua produk mengandung bahan kimia berbahaya itu langsung dimusnahkan oleh petugas. "Setelah dibikin berita acara, barangnya dimusnahkan, selanjutnya PPNS dan BPOM akan menindaklanjuti ke ppemasoknya untuk diberikan teguran," kata Hasudungan.

Hasudungan menyebutkan, kerupuk bawang tersebut diproduksi oleh pemasok asal Bogor, sedangkan mi kuning dipasok dari Pasar Senen. Keduanya merupakan industri rumahan.

Menurut Hasudungan, pihaknya langsung menindaklanjuti ke jajaran agar peredaran kedua produk pangan tersebut dihentikan dan ditarik dari pasaran. Ia juga meminta masyarakat mewaspadai adanya pangan mengandung bahan kimia seperti boraks dan formalindemi kesehatan.

"Mi mengandung formalin dan boraks itu ciri-cirinya jelas, teksturnya kenyal, warnanya kuning cerah, mencolok atau berkilau," kata Hasudungan.

Selain dua produk tersebut, Hasudungan memastikan produk lainnya seperti daging sapi dan ayam aman dikonsumsi masyarakat. Begitu juga ikan dan sayur-sayuran yang diperiksa petugas.

Untuk menjamin ketahanan dan keamanan pangan di masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru 2021, Sudin KPKP bersama BPOM melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar swalayan.

Sidak dilaksanakan di lima lokasi, yakni Ranch Market Pondok Indah, Lottemart Gandaria, Primo Cilandak dan Galael Tebet. Sebanyak 100 sampel pangan yang dibuat dari komoditas pertanian, perikanan, peternakan, hingga industri makanan diperiksa untuk memastikan keamanannya mulai dari tanggal kadaluarsa, mengecek kandungan makanan aman dari bahan kimia berbahaya seperti boraks, formalin dan rodamin.

Saat meninjau kegiatan sidak, Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji mengatakan menjelang akhir tahun ini Pemerintah Kota Jakarta Selatan ingin memastikan produk pangan yang sampai ke masyarakat aman dan tersedia dengan lancar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement