Senin 21 Dec 2020 21:30 WIB

Dua Pekan Terakhir Wisma Atlet Didominasi Pasien Bergejala

Sejak Sabtu (19/12) RSD Wisma Atlet tidak lagi menerima pasien Covid-19 OTG

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Suasana Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet di Jakarta, Jumat (18/12). Menurut Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, mengungkapkan, keterisian tempat tidur rumah sakit di Jakarta hingga 14 Desember 2020 mencapai 73 persen, meningkat 13 persen dari akhir Oktober lalu akibat lonjakan kasus Covid-19 yang meningkat di Jakarta. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet di Jakarta, Jumat (18/12). Menurut Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, mengungkapkan, keterisian tempat tidur rumah sakit di Jakarta hingga 14 Desember 2020 mencapai 73 persen, meningkat 13 persen dari akhir Oktober lalu akibat lonjakan kasus Covid-19 yang meningkat di Jakarta. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID,   JAKARTA -- Komandan Lapangan RSD Wisma Atlet Kemayoran, Letkol Laut Muhammad Arifin, mengatakan, penambahan jumlah pasien Covid-19 dalam dua pekan terakhir meningkat cukup signifikan. Jumlah pasien yang bertambah itu, kata dia, lebih banyak pasien bergejala.

"Sudah dua minggu terakhir ini udah naik terus. Ini melampaui dari yang waktu September yang hampir 4.000. Ini sekarang sudah 4.000 lebih yang mayoritas bergejala pula," kata Arifin lewat sambungan telepon, Senin (21/12).

Karena itu, kata dia, penambahan jumlah pasien Covid-19 itu perlu diwaspadai. Terlebih, saat ini sudah mendekati libur akhir tahun. Menurut Arifin, jika memang ingin mengendalikan penyebaran Covid-19, maka semestinya liburan akhir tahun ditiadakan saja.

"Ini harus diwaspadai apalagi akhir tahun, liburan tahun baru, mending ditiadakan itu kalau mau mengendalikan," jelas dia.

Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, tak lagi menerima pasien berstatus orang tanpa gejala (OTG) sejak Sabtu (19/12). Itu karena kapasitas tempat perawatan untuk pasien bergejala sudah mencapai 75 persen dan itu pun sudah menggunakan tower yang semestinya digunakan untuk pasien OTG.

"Sudah dari Sabtu (tidak terima pasien OTG). Karena kita tower IV, VI, dan VII yang untuk bergejala itu sudah di atas 75 persen," jelas Arifin.

Dia menjelaskan, kondisi itu membuat pihaknya harus membuka tower lain untuk pasien bergejala yang membutuhkan perawatan. Tower V yang pada mulanya diperuntukkan bagi pasien OTG kini digunakan untuk merawat pasien Covid-19 dengan gejala.

"Sehingga konsekuensinya kan harus membuka tower untuk yang bergejala lagi karena naik terus. Ya tower V-lah dipake untuk yang bergejala sekarang," kata dia.

Karena itu, RSD Wisma Atlet tidak lagi menerima pasien Covid-19 yang berstatus OTG. Pasien OTG dipersilakan untuk mencari tempat isolasi ke tempat-tempat lain yang memang sudah disiapkan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat lainnya.

"Mereka sudah tahu. Puskesmas sudah saya share, di sini tidak menerima OTG yasudah. (Bisa) ke tower VIII sana di Lademangan atau ke hotel-hotel yang sudah disediakan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement