Senin 21 Dec 2020 16:59 WIB

Empat Bulan KBM Berjalan, Pendidikan di Pangandaran Aman

Sistem pembelajaran KBM tatap muka semester depan masih dilakukan secara bergilir.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Sekolah Tatap Muka
Foto: Republika/Mgrol100
Sekolah Tatap Muka

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah di Kabupaten Pangandaran sudah berjalan sejak September 2020. Meski pandemi Covid-19 masih terjadi, KBM tatap muka di Kabupaten Pangandaran sejauh ini dinilai masih aman. 

Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, Kabupaten Pangandaran, Agus Nurdin mengatakan, sejauh ini belum ada kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Karenanya, pada semester depan, KBM tatap muka di sekolah tetap akan dilanjutkan. 

"Sekarang KBM sudah berhenti karena sudah memasuki libur semester. Kita sedang menyusun langkah untuk semester depan," kata dia saat dihubungi Republika, Senin (21/12).

Salah satu persiapan jelang KBM tatap muka pada semester genap mendatang adalah melakukan tes swab kepada para guru dan siswa sekolah. Namun, tes swab itu tak akan dilakukan secara keseluruhan, hanya kepada 100 orang yang dilakukan secara acak. 

"Itu dilakukan sebagai salah satu persiapan semester berikutnya masuk. Kemungkinan kita lakukan awal Januari," kata Agus.

Dia menjelaskan, sistem pembelajaran saat KBM tatap muka semester depan masih akan dilakukan secara bergilirian. Artinya, tak semua siswa hadir ke sekolah dalam satu waktu.

Setiap siswa hanya mengikuti KBM tatap muka di sekolah sebanyak dua kali dalam sepekan. Sementara sisanya melakukan pembelajaran jarak jauh. 

Selain itu, KBM di sekolah juga dibatasi hanya 3-4 jam. Mata pelajaran olahraga ditiadakan untuk sementara waktu. Aktivitas kantin sekolah juga masih belum diperbolehkan, begitu juga dengan kegiatan ekstrakulikuler. 

Agus mengatakan, selama empat bulan terakhir, KBM tatap muka di tingkat SD dan SMP di Pangandaran sudah seluruhnya berjalan. "Namun ada beberapa sekolah yang sempat ditutup kembali. Sebab jika ada warga dari satu desa yang terkonfirmasi positif Covid-19, sekolah di desa itu kita tutup sampai yang sakit sembuh, baru dibuka lagi," kata dia.

KBM tatap muka di Kabupaten Pangandaran dilakukan sejak September silam. Hal itu didasari Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri terdahulu, lantaran Kabupaten Pangandaran saat itu berada di zona kuning (risiko rendah) penyebaran Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement