Senin 21 Dec 2020 16:19 WIB

Melalui Mimpi, Wanita Filipina Ini Putuskan Masuk Islam

Maria mendapat mimpi misterius selama tiga malam yang membuatnya masuk Islam

Rep: Kiki Sakinah / Dea Alvi Soraya/ Red: Esthi Maharani
Maria Helsa Carriena Pan Tape memutuskan masuk Islam setelah mendapat mimpi misterius tiga malam berturut-turut
Foto: Borneo Bulletin
Maria Helsa Carriena Pan Tape memutuskan masuk Islam setelah mendapat mimpi misterius tiga malam berturut-turut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang wanita asal Filipina akhirnya memeluk Islam setelah mendapat mimpi misterius selama tiga malam berturut-turut bulan lalu. Maria Helsa Carriena Pan Tape mengucapkan dua kalimat syahadat di kediaman Gusti bin Gadong di Brunei Darussalam pada 18 Desember 2020 lalu.

Wanita berusia 30 tahun itu mengungkapkan mimpi-mimpinya yang kemudian mendorongnya untuk memeluk Islam. Dalam mimpi pertamanya, dia mendengar seseorang memanggilnya dengan nama Raihan. Namun, ia tidak dapat mengenal identitas orang tersebut.

Di malam berikutnya, dia bermimpi berada di gereja ketika dia mendengar suara yang sama lagi. Kilatan cahaya tiba-tiba mengubah keadaan dan dia melihat wajah asing di depannya.

Suara yang sama berbicara kepadanya di malam ketiga. Suara itu mengatakan kepadanya, "Klaim pada dirimu sendiri bahwa kamu adalah Raihan. Kamu siap."

Melalui mimpi itulah, Raihan merasa hidayah menghampirinya dan mendorongnya untuk memeluk agama Islam. Setelah menjadi mualaf, Maria kini memiliki nama baru Raihan Azzahra Tape binti Abdulah. Dia mengatakan, dia selalu siap untuk masuk Islam mengikuti dorongan dari teman-temannya.

"Saya berterima kasih kepada teman saya dan keluarganya serta orang tua yang mendukung karena telah menampakkan saya dengan semua fungsi keagamaan dan melihat saya bukan sebagai orang yang berbeda. Hati saya menemukan kebahagiaan dan kepuasan setelah menjadi mualaf," ungkap pemilik nama baru Raihan itu, dilansir di Borneo Bulletin, Senin (21/12).

Ia juga mengungkapkan tentang kecintaannya pada Brunei. Pasalnya, ia mencintai negara itu hingga ia dapat sepenuhnya menyesuaikan diri dengan bahasa, makanan dan peraturan di sana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement