Senin 21 Dec 2020 14:03 WIB

Siksa Kubur Libatkan Jasad atau Ruh Saja atau Keduanya?

Siksa kubur tergantung sejauh mana amalan hamba semasa hidup.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Siksa kubur tergantung sejauh mana amalan hamba semasa hidup. Ilustrasi ziarah kubur
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Siksa kubur tergantung sejauh mana amalan hamba semasa hidup. Ilustrasi ziarah kubur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wajib bagi umat Muslim untuk mempercayai adanya siksa dan juga kebahagiaan di alam kubur.

Sebab keduanya merupakan informasi yang sifatnya pasti terjadi yang bersumber dari Alquran dan hadis. Rasulullah pun mengungkapkan gambaran tentang kehidupan alam kubur, termasuk siksa kubur di dalamnya bagi yang berhak.

Baca Juga

Yang perlu manusia ketahui dan catat adalah, sesungguhnya siksaan dan kebahagiaan pada jiwa dan tubuh dapat terjadi secara bersama-sama. Hal ini sesuai pandangan para ulama, baik ulama kalangan Sunni dan lainnya.

Artinya, manusia dapat tersiksa secara ‘fisik’ maupun jiwa jika amalannya di dunia sesuai dengan ganjaran yang diberikan ketika di alam kubur.

Dilansir di Mawdoo, Senin (21/12), kehidupan di alam kubur juga dijelaskan secara detail. Hal ini sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW riwayat Abdullah bin Umar RA yang dinukilkan imam Bukhari. 

عن عبد الله ابن عمر رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (إنَّ أحَدَكُمْ إذَا مَاتَ عُرِضَ عليه مَقْعَدُهُ بالغَدَاةِ والعَشِيِّ، إنْ كانَ مِن أهْلِ الجَنَّةِ فَمِنْ أهْلِ الجَنَّةِ، وإنْ كانَ مِن أهْلِ النَّارِ فَمِنْ أهْلِ النَّارِ، فيُقَالُ: هذا مَقْعَدُكَ حتَّى يَبْعَثَكَ اللَّهُ يَومَ القِيَامَةِ)

Beliau bersabda: “Inna ahadakum idza maata uridha alaihi maq’aduhu bil-ghadaati wal-asyiyi in kaana min ahlil-jannati famin ahlil-jannati wa in kaana min ahli-nnari famin ahlilnnari yuqalu hadza maq’aduka hatta yab’atsakallahu ilaihi yaumal-qiyamati.

Untuk itulah, agar dapat terlindung dari pedihnya siksa kubur, Nabi Muhammad yang memiliki kemuliaan tinggi pun tak berhenti untuk memohon kepada Allah agar dijauhi dari siksa kubur.

Nabi bahkan mengungkapkan doa agar terhindar dari siksa alam kubur dalam doa shalatnya, sebagaimana hadits riwayat Abu Dawud dari Aisyah RA. Doa Nabi tersebut berbunyi: 

اللَّهمَّ إنِّي أعوذُ بِكَ من عذابِ القبرِ وأعوذُ بِكَ من فتنةِ المسيحِ الدَّجَّالِ وأعوذُ بِكَ من فتنةِ المَحيا والمماتِ اللَّهمَّ إنِّي أعوذُ بِكَ منَ المأثَمِ والمغرَمِ

“Allahumma inni audzubika min adzabil-qabri wa audzubika min fitnatil-masihi addajjaali wa audzubika min fitnatil-mahya wal-mamaati. Allahumma inni akudzu bika minal-ma’tsami wal-maghrami.” 

Yang artinya: “Ya Allah ya Tuhanku, aku berlindung pada-Mu dari siksa kubur, dan aku berlindung pada-Mu dari fitnah-fitnah Dajjal, dan aku berlindung padamu dari fitnah serta godaan dalam hidup dan mati. Ya Allah ya Tuhan, aku berlindung pada-Mu dari orang-orang yang dianiaya dan orang-orang yang jatuh cinta.” 

Dengan doa tersebut, Nabi memohon agar seluruh umat Islam dapat menjauhi larangan Allah dan menunaikan perintah-Nya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement