Senin 21 Dec 2020 10:17 WIB

Salah tidak Bahagia di Liverpool, Ingin ke Real Madrid

Salah kecewa, tapi hal itu tidak akan memengaruhi penampilan di lapangan.

Mohamed Salah dari Liverpool meninggalkan lapangan pada babak pertama selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Fulham dan Liverpool, di stadion Craven Cottage, London, Minggu, 13 Desember 2020.
Foto: AP/Matt Dunham/Pool AP
Mohamed Salah dari Liverpool meninggalkan lapangan pada babak pertama selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Fulham dan Liverpool, di stadion Craven Cottage, London, Minggu, 13 Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, MERSEYSIDE — Masa depan pemain bintang Liverpool, Mohamed Salah, menjadi gunjingan. Mohamed Aboutrika, tandem Salah di timnas Mesir, mengabarkan kalau sejawatnya itu merasa kecewa setelah tidak diberikan menjadi kapten the Reds saat melawan FC Midtjylland di ajang Liga Champions.

Tak cukup menggunjingkan rasa tidak betah di Liverpool, Aboutrika juga mengeklaim kalau Salah sudah membuka pintu yang lapang buat dua klub raksasa asal Spanyol, Real Madrid dan Barcelona.

“Saya sudah telpon Salah terkait situasinya di Liverpool. Dia kecewa tapi hal itu tidak akan mempengaruhi penampilannya di lapangan,” kata Aboutrika kepada beIN Sports, Senin (21/12).

Aboutrika melanjutkan,”Saya tahu Salah itu tidak bahagia di Liverpool. Dia menceritakan banyak alasan mengapa tidak bahagia tapi semua itu rahasia. Jadi saya tidak bisa menyampaikannya ke publik.”

Namun dengan meyakinkan, Aboutrika mengatakan kesempatan untuk menjadi kapten saat tampil di Liga Champions menjadi salah satu alasan.

“Salah satu alasan yang sudah membuat Salah marah itu adalah dia tidak dijadikan kapten saat melawan Midtjylland,” katanya.

Aboutrika mengatakan lagi jika Salah bermain bersama Real Madrid atau Barcelona dan bermain pada level sama dengan di Liverpool, sangat terbuka peluang bagi pemain asal Mesir itu menyabet Ballon d’Or.

“Tapi rasanya, Liverpool akan mempertimbangkan menjual Salah itu hanya untuk kepentingan bisnis saja dan saya tidak punya cukup pengaruh atas keputusan Salah. Yang jelas dia itu adalah sohib dan saudara saya. Dia itu cukup pintar untuk memahami situasi yang terbaik buatnya,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement