Senin 21 Dec 2020 09:12 WIB

Puluhan Peserta Aksi 1812 Reaktif, Ini Kata Wagub DKI

Ariza minta warga tak lagi menggelar kegiatan yang timbulkan kerumunan.

Rep: Febryan A/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria
Foto: Shabrina Zakaria
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 28 dari 455 peserta aksi 1812 yang diamankan polisi dinyatakan reaktif Covid-19. Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap ke depannya tak ada lagi unjuk rasa yang menimbulkan kerumunan.

"Kami harapkan ke depan warga Jakarta jangan lagi melaksanakan kegiatan yang menimbulkan berkerumunnya orang dalam jumlah banyak. Apalagi menimbulkan kerumunan, meningkatkan interaksi dan pada akhirnya menimbulkan penyebaran Covid-19," kata Ariza di Jakarta, Ahad (20/12).

Pada dasarnya, kata politisi Gerindra itu, pihaknya tidak menghalangi masyarakat yang ingin menyuarakan pendapatnya lewat aksi demo atau lainnya. Tapi, ia menyarankan aksi digelar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Salah satu caranya dengan menyuarakan pendapat secara virtual. "Kegiatan boleh dilangsungkan dengan cara virtual. Kami harapkan kegiatan dibatasi jumlahnya, selebihnya diselenggarakan virtual," katanya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengamankan 455 peserta aksi 1812 yang hendak maupun terlibat langsung demonstrasi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (18/12). Dari 455 peserta yang dites rapid, sebanyak 28 orang reaktif Covid-19.

Aksi tersebut diketahui dihadiri berbagai organisasi masyarakat (Ormas). Beberapa antaranya adalah Front Pembela Islam (FPI) dan PA 212. Aksi yang disebut 1812 (penamaan ini berdasarkan tanggal pelaksanaannya) itu mendesak agar Habib Rizieq Shihab (HRS) dibebaskan tanpa syarat.

Mereka juga menuntut pengusutan kasus yang menewaskan enam Laskar FPI. HRS kini ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Metro Jaya terkait kasus kerumunan massa di Petamburan, Jakarta Pusat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement