Senin 21 Dec 2020 08:24 WIB

Kementerian PUPR Tata Kawasan Taman Anggrek Kebun Raya Bogor

Penataan kawasan Taman Anggrek termasuk pengerjaan struktur dan rumah kaca induk

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah pengunjung berwisata di kawasan Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan penataan kawasan kebun raya di beberapa provinsi di Indonesia sebagai upaya mendukung pelestarian keanekaragaman hayati. Salah satunya Penataan Bangunan Kawasan Taman Anggrek Kebun Raya Bogor. Kehadiran kebun raya sebagai salah satu upaya konservasi tumbuhan secara ex situ (pelestarian spesies di luar habitat alaminya)
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Sejumlah pengunjung berwisata di kawasan Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan penataan kawasan kebun raya di beberapa provinsi di Indonesia sebagai upaya mendukung pelestarian keanekaragaman hayati. Salah satunya Penataan Bangunan Kawasan Taman Anggrek Kebun Raya Bogor. Kehadiran kebun raya sebagai salah satu upaya konservasi tumbuhan secara ex situ (pelestarian spesies di luar habitat alaminya)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan penataan kawasan kebun raya di beberapa provinsi di Indonesia sebagai upaya mendukung pelestarian keanekaragaman hayati.

Salah satunya Penataan Bangunan Kawasan Taman Anggrek Kebun Raya Bogor. Kehadiran kebun raya sebagai salah satu upaya konservasi tumbuhan secara ex situ (pelestarian spesies di luar habitat alaminya).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan penataan Kebun Raya tidak hanya memberikan dampak positif dari sisi peningkatan kelengkapan prasarana fisik, keindahan lansekap dan ruang terbuka hijau publik, namun juga dari sisi kontribusi terhadap konservasi air, tanah, dan perbaikan kualitas udara pada kawasan perkotaan. 

"Taman Anggrek di Kebun Raya Bogor tentunya akan menambah fasilitas yang sudah tersedia dengan baik. Harapannya juga akan menambah koleksi tanaman sebagai keanekaragaman hayati kita yang kaya," ujar Basuki dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (20/12).

Basuki menyampaikan ruang lingkup Penataan Bangunan Kawasan Taman Anggrek Kebun Raya Bogor meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, dan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing (MEP) pada pembangunan Rumah Kaca Induk seluas 6.813 meter persegi (m2) dan Laboratorium Kultur Jaringan seluas 1.560 m2. 

"Hingga 20 November 2020 progres fisik penataan kawasan ini mencapai 97 persen," ucap Basuki.

Basuki mengatakan pekerjaan Penataan Bangunan Kawasan Taman Anggrek Kebun Raya Bogor dimulai sejak 18 Desember 2019 oleh kontraktor PT Kemang Bangun Persada dengan nilai kontrak Rp 35,9 miliar. Manajemen konstruksi dilakukan PT Elsadai Servo Cons PT Bintang Perkasa Sejati (KSO) dan perencana PT Saranabudi Prakarsaripta PT Wahana Reka Tekindo.

"Pengembangan Taman Anggrek pada Kebun Raya menekankan pada pelaksanaan lima fungsi kebun raya, yaitu konservasi, penelitian, pendidikan, wisata dan jasa lingkungan," sambung Basuki.

Kata Basuki, pemerintah pusat dan pemerintah daerah saat ini tengah melakukan penataan pada 12 kebun raya yakni Kebun Raya Bogor, Cibinong, Cibodas, Purwodadi, Eka Karya Bali , Liwa Lampung Barat, Balikpapan, Kuningan, Baturraden, Banua, Jompie Parepare dan Kendari. 

"Dari total tersebut, Kementerian PUPR menata empat kebun raya yakni Kebun Raya Bogor, Cibinong, Eka Karya Bali, Baturraden," kata Basuki menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement