Ahad 20 Dec 2020 19:19 WIB

Distribusi Benih Padi Prima, Genjot Produktivitas Pertanian

Perhatian pemerintah terhadap tenaga PPL masih belum maksimal

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Petugas Kementerian Pertanian (Kementan) dan warga melakukan penanganan terhadap serangan organisme penganggu tanaman (OPT) di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Petugas Kementerian Pertanian (Kementan) dan warga melakukan penanganan terhadap serangan organisme penganggu tanaman (OPT) di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Beragam cara dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Salah satunya di Kabupaten Sukabumi digenjot dengan penyaluran benih padi unggulan kepada kelompok tani.

Harapannya di masa pandemi Covid-19, sektor pertanian tetap bertahan dan bangkit dari sisi produktivitas. Pernyataan tersebut disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) drh Slamet disela-sela membagikan bantuan benih padi kepada para petani di Desa Cijurey, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, Jumat (18/12) lalu." Penyaluran benih ini tentu semoga bisa membantu para petani dalam meningkatkan produktivitasnya,'' kata Anggota Komisi IV DPR RI yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) Kota/Kabupaten Sukabumi, Slamet kepada wartawan, Ahad (20/12).

Terutama di tengah pandemi Covid-19 ini. Di mana acara pembagian benih padi yang juga masih dalam agenda reses ini, turut dihadiri kelompok tani di Desa Cijurey dan Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Gegerbitung.

Slamet menyoroti ihwal belum maksimalnya perhatian pemerintah terhadap penyuluh pertanian lapangan (PPL). Padahal PPL ini menjadi ujung tombak dalam sektor pertanian di Indonesia." Sektor pertanian itu kan selalu diperlukan setiap saat sehingga sangat penting,'' ungkap Slamet. Khususnya di saat pandemi ini, satu-satunya sektor yang bisa memberikan pemasukan kepada negara yakni pertanian.

Makanya lanjut Slamet, semua pihak harus serius memikirkan kesejahteraan para PPL ini. Ia juga mengkritisi kebijakan pemerintah yang kerap melakukan aktivitas impor di saat produksi pertanian dalam negeri terbilang cukup.Ke depan sambung Slamet, kebijakan pemerintah pun harus sama-sama dikawal. Sebab, jangan sampai ketika petani lokal memproduksi suatu komoditas, namun akhirnya tidak terserap karena pemerintah justru impor dari luar negeri.

Upaya membela petani ini lanjut Slamet, perlu dilakukan agar tingkat kesejahteraan warga makin meningkat. Selain itu masalah ketahanan pangan warga di masa pandemi bida terus terjaga dengan baik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement