Ahad 20 Dec 2020 15:37 WIB

Menjaring Kompetensi Wartawan Lewat LUKW UMJ

Kerja wartawan harus memiliki standar strategis bukan sekedar teknis.

Uji Kompetensi yang berlangsung di gedung PP Muhammadiyah sepanjang Sabtu (19/12) hingga Ahad (20/12) diikuti  11 jurnalis dari media online dan televisi sebagai peserta yang diujikan. Hadir sebagai penguji yaitu Marah Sakti Siregar (Ketua Penguji, Persatuan Wartawan Indonesia), Dr. Retno Intani ZA,  M.Sc (tim Penguji UKW UMJ), dan Dr. Wahyudi M. Pratopo, M.Si (tim Penguji UKW UMJ).
Foto: istimewa
Uji Kompetensi yang berlangsung di gedung PP Muhammadiyah sepanjang Sabtu (19/12) hingga Ahad (20/12) diikuti 11 jurnalis dari media online dan televisi sebagai peserta yang diujikan. Hadir sebagai penguji yaitu Marah Sakti Siregar (Ketua Penguji, Persatuan Wartawan Indonesia), Dr. Retno Intani ZA, M.Sc (tim Penguji UKW UMJ), dan Dr. Wahyudi M. Pratopo, M.Si (tim Penguji UKW UMJ).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penataan ekosistem pers dinilai sangat mendesak untuk segera dilakukan. Hal itu dibutuhkan untuk menjamin profesionalistas wartawan.  “Kehormatan dan wartawan sebagai pekerja intelektual harus sesuai marwahnya,"kata Marah Sakti Siregar, Penguji senior Persatuan Wartawan Indonesia di sela  kegiatan Uji Kompetensi Wartawan perdana yang digelar Lembaga Universitas Muhammadiyah Jakarta (LUKW UMJ) Sabtu, (19/12).

Menurutnya, kerja wartawan harus memiliki standar strategis bukan sekedar teknis. Dimana kompetensi, sikap, attitude dan skill harus  profesional. "Bila ini sudah dimiliki, maka pers tidak bisa didikte oleh siapapun karena wartawan harus patuh pada kode etik yang ada," kata Marah. 

Uji Kompetensi yang berlangsung di gedung PP Muhammadiyah sepanjang Sabtu (19/12) hingga Ahad (20/12) diikuti  11 jurnalis dari media online dan televisi sebagai peserta yang diujikan. Hadir sebagai penguji yaitu Marah Sakti Siregar (Ketua Penguji, Persatuan Wartawan Indonesia), Dr. Retno Intani ZA,  M.Sc (tim Penguji UKW UMJ), dan Dr. Wahyudi M. Pratopo, M.Si (tim Penguji UKW UMJ). 

Dekan FISIP UMJ, DR Ma'mun Murod Al-Barbasy dalam kesempatan yang sama menegaskan LUKW UMJ harus mampu menghasilkan wartawan yang memiliki semangat seperti para tokoh Muhammadiyah yang membela kebenaran. "Wartawan yang diuji di lembaga ini Insya Allah akan memiliki kekuatan menulis tentang kebenaran, agar negara juga benar," katanya.  

Direktur LUKW UMJ, Tria Patrianti S.Sos., M.Ikom menyampaikan peserta yang hadir pada uji kompetensi perdana ini mewakili media penyiaran TV, cetak dan online. Mereka berasal dari DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat. “Semangat LUKW UMJ memberikan peningkatan pengetahuan dan kemampuan bagi peserta demi lahirnya wartawan yang professional sesuai standar Dewan Pers," katanya.

Menurut Tria, hal ini sejalan dengan semangat  persyarikatan khususnya Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah yang memiliki fokus program meningkatkan kompetensi dan profesionalitas pekerja media. Setelah uji kompetensi perdana ini, LUKW UMJ akan meneruskan dengan jadwal uji kompetensi berikutnya yang akan berlangsung di beberapa kota. Semua calon peserta dapat mengikuti jadwal Uji Kompetensi dengan mengikuti informasinya di akun Instagram LUKW UMJ yang rutin mengumumkan jadwal Uji Kompetensi Wartawan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement