Ahad 20 Dec 2020 09:29 WIB

Kedutaan Jerman Datangi Markas FPI Sampaikan Belasungkawa

Kedutaan Jerman sambangi FPI

Habib Riziek tiba di Bandara Soekarno Hatta dengan isambut ribuan massa.
Foto: Anadolu Agancy
Habib Riziek tiba di Bandara Soekarno Hatta dengan isambut ribuan massa.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar pada Sabtu lalu membenarkan perwakilan Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman mendatangi kantor Sekretariat FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.

Seperti dilansir dari laman berita kantor berita Turki, Anadolu Agency, Kehadiran Kedubes Jerman ke Petamburan untuk menyampaikan rasa duka mendalam atas tewasnya enam laskar di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 Karawang, Jawa Barat.

“Mereka menyampaikan rasa simpati dan empati buat FPI dan Imam Besar Habib Rizieq Shihab,” ujar Aziz kepada Anadolu Agency pada Sabtu.

Kedatangan utusan pemerintah Jerman, kata Aziz, juga dalam rangka silaturahmi dengan pengurus FPI dan menyampaikan pesan perdamaian.

“Mereka ingin tahu FPI secara langsung,” kata Aziz yang juga pengacara Muhammad Rizieq Shihab.

Pertemuan antara FPI dan perwakilan otoritas Jerman itu berlangsung sekitar 30 menit, pada Kamis lalu.

Meski berlangsung singkat, pihak Kedubes Jerman, terang Aziz, berniat kembali melakukan pertemuan dengan FPI.

“Mereka berjanji akan mengunjungi DPP FPI kembali,” tutur Aziz.

Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendapatkan foto jenazah 6 Laskar Front Pembela Islam (FPI) ketika belum diautopsi oleh dokter Polri.

Menurut Komnas HAM, kondisi jenazah sebelum diautopsi ini sangat penting untuk mengidentifikasi peristiwa kematian korban.

"Kami ditunjukkan foto pertama kali sebelum tindakan dan itu adalah posisi paling penting, sehingga memang ya itu menunjukkan orisinalitas," kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam usai menggali keterangan dokter Polri di Jakarta pada Kamis.

Anam telah melihat jumlah lubang peluru yang membekas di tubuh para korban.

Namun Anam mengaku tidak bisa menyampaikannya pada publik karena data-data yang ada harus dikonsolidasikan terlebih dahulu.

"Kan datanya ini tidak dari satu pihak," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement