Ahad 20 Dec 2020 09:08 WIB

Bisnis Aquascape Batu Berkembang di Tengah Pandemi

Bisnis Aquascape di Kota Batu Berkembang di Tengah Pandemi Covid-19

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
Bisnis Aquascape di Kota Batu Berkembang di Tengah Pandemi Covid-19
Bisnis Aquascape di Kota Batu Berkembang di Tengah Pandemi Covid-19

jatimnow.com - Bisnis dekorasi aquarium atau aquascape di Kota Batu semakin banyak peminatnya di tengah Pandemi Covid-19 dan membuat para pengrajin kini mengalami kenaikan omzet hingga 100 persen.

Salah satu pengrajin dari One Fish Aquatic, Ardian Prima Widenda menjelaskan untuk jenisnya sendiri, aquascape banyak variannya.

Diantaranya ada jenis bonsai, jungle, brazilian style, diorama, iwagumi, dan discus tank. Harga dari Aquascape pun bervariatif dimulai dari harga Rp 750 ribu dengan ukuran 30 sentimeter hingga ratusan juta rupiah.

"Harga dari aquascape tergantung ukuran, model, dan komposisi dari tank itu sendiri. Selain kesibukan di rumah, meningkatnya penghobi aquascape karena banyak artis Indonesia yang menggunggah video koleksinya melalui YouTube dan banyaknya gelaran kontes aquascape secara kontinyu," jelasnya, Sabtu (19/12/2020).

Pria yang juga menjadi anggota Komunitas Batu Aquatic (Batic) itu melanjutkan kini banyak masyarakat yang mulai mencoba merangkai aquascape sendiri di rumah.

"Rata-rata yang mereka beli yaitu aquarium, tanaman air, ikan, filter air, Co2, lampu, pupuk cair, dan sebagainya untuk mencipatakan ekosistem dalam aquarium tersebut," paparnya.

Ia juga membagikan tips bagi penghobi pemula yaitu harus berani melalui beberapa tahapan proses dan mengikuti prosedur sebelum aquacape bisa dinikmati. Menurutnya, yang paling penting yaitu membuat tema yang diinginkan.

"Prosesnya lumayan lama untuk menciptakan ekosistem minimal 1 bulan. Rata-rata aquascape bisa jadi dan bisa dinikmati dengan enak sekitar 3-4 bulan," paparnya.

Dan jika sudah jadi aquascape, para penghobi juga harus melakukan perawatan karena bila dibiarkan maka akan rusak.

"Nanti tanaman airnya rontok dan muncul alga atau lumut yang menganggu tampilan sehingga tidak enak untuk dipandang," tandasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement