Ahad 20 Dec 2020 00:41 WIB

Program Sarapan Gratis Warteg, Bantu Gizi Warga Miskin

Dengan adanya program sarapan gratis ini, usaha Warteg bisa terbantu dan bangkit. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Mitratel yang merupakan anak perusahaan Telkom Indonesia, bekerja sama dengan 50 warung makan di seluruh Indonesia menyediakan layanan sarapan gratis.
Foto: Istimewa
Mitratel yang merupakan anak perusahaan Telkom Indonesia, bekerja sama dengan 50 warung makan di seluruh Indonesia menyediakan layanan sarapan gratis.

REPUBLIKA.CO.ID, Di salah satu Warteg yang terletak di Jalan PHH Mustafa, tepatnya Warteg 89, banyak masyarakat yang antri sarapan. Mereka, adalah tukang ojek online, penyapu jalanan dan pedagang keliling.

Menurut salah satu masyarakat yang mengantri sarapan, Sari Nengsih (45 tahun) warga Gang Pelita 3 Jalan Suci Kota Bandung, ia sehari-hari menjadi penyapu jalanan dengan penghasilan Rp 1.250.000 sebulan.

"Dengan uang itu, saya harus menghidupi 5 anak saya. Suami saya biasanya berjualan kaos kaki tapi lagi pandemi gini jadi sepi," ujar Sari.

photo
Sari Nengsih (45 tahun) warga Gang Pelita 3 Jalan Suci Kota Bandung, ia sehari-hari menjadi penyapu jalanan menjadi penerimta bantuan tetap program sarapan gratis. - (Istimewa)

Sari mengatakan, dengan gaji sebesar itu ia harus benar-benar mengatur keuangan. Terutama, untuk makan sehari-hari.

"Kadang yaa kalau ada uang bisa masak. Kalau ga ada ya, biasanya saya aja yang nahan lapar, beli makan buat anak-anak kan kasian," katanya.

Untungnya, kata dia, dirinya menjadi penerima tetap bantuan program sarapan gratis. Jadi, bisa membawa makanan ke rumah dengan lauk yang lumaya.

"Alhamdulillah, ada program nasi gratis jadi kadang suka di bawa ke rumah bisa makan ayam. Biasanya, cuma bisa masak tahu tempe atau tak masak sama sekali. Ya, namanya ekonomi lagi susah," katanya.

Sementara itu, Mitratel yang merupakan anak perusahaan Telkom Indonesia, bekerja sama dengan 50 warung makan di seluruh Indonesia menyediakan layanan sarapan gratis bagi masyarakat terutama para pekerja non formal yang terkena dampak akibat pandemi.

Hingga hari ini, Program Sarapan Gratis yang diluncurkan pada awal bulan April 2020 lalu telah terdistribusi sebanyak 122.000 porsi yang tersebar di seluruh Indonesia. Tanggapan positif diterima dari berbagai pihak terutama bagi mereka yang terus bekerja selama masa pandemi. 

Direktur Utama Teddy Hartoko mengajak seluruh Direksi Mitratel mengunjungi Warteg 89 di daerah Cikutra, Bandung untuk melihat secara langsung animo masyarakat terhadap Program tersebut. Bahkan Direksi berkesempatan sarapan pagi bersama driver ojek online yang kebetulan mengunjungi warteg 89.

“Program ini juga menjadi cara Mitratel untuk terus menebarkan kebaikan di tengah-tengah masa pandemi. Mitratel menyadari bahwa pandemic ini telah menimbulkan effect luar biasa terhadap perekonomian, begitu pula pedagang kecil seperti warteg ini”, ujar Teddy saat melakukan kunjungan langsung ke Warteg 89 yang menjadi salah satu mitra dalam menyalurkan Sarapan Gratis.

Teddy Hartoko mengatakan bahwa Program Sarapan Gratis menjadi bentuk kepedulian Mitratel untuk meyakinkan masyarakat bahwa kita bersama-sama dalam menghadapi musibah ini. 

“Semoga Program yang telah dilakukan Mitratel selama lebih kurang 9 bulan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan bagi Sahabat Mitratel di manapun berada”, kata Teddy.

Warteg 89, dimiliki oleh Udiyanto yang berasal dari Tegal ini berdiri di pinggir jalan PHH Mustofa, Cikutra, Bandung. 

Warteg yang telah melayani masyarakat sejak 15 tahun lalu ini dipilih karena letaknya yang strategis dan mudah untuk dicapai para pekerja non formal seperti ojek online, petugas kebersihan dan masyarakat lainnya.

“Kami sangat senang dapat membantu ojek online dalam menyediakan sarapan gratis buat mereka. Terima kasih buat Mitratel, program mulia ini telah membantu masyarakat kecil dan juga kami sebagai pemilik warung”, ujar Udiyanto pemilik Warteg 89. 

Udiyanto mengatakan, dengan adanya program sarapan gratis ini, usahanya bisa terbantu. Karena, sejak pandemi covid 19, usahanya menurun 30 persen. Dengan adanya nasi gratis, maka usahanya bisa bangkit kembali karena jadi ada pesanan.

"Saya perhari dari Mitratel dapat jatah 10 bungkus nasi buat digratiskan. Harapannya bisa lebih banyak karena kasian masyarakat yang minta nasi setiap hari selalu banyak," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement