Sabtu 19 Dec 2020 16:35 WIB

Usus tidak Sehat Bisa Ganggu Konsentrasi

Kesehatan usus sangat penting demi ketajaman berpikir.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Kesehatan usus sangat penting demi ketajaman berpikir (Foto: ilustrasi)
Foto: Pixabay
Kesehatan usus sangat penting demi ketajaman berpikir (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEATTLE -- Kondisi usus yang tidak sehat ternyata bisa mengganggu konsentrasi berpikir seseorang. Karenanya, memprioritaskan kesehatan usus sangat penting demi ketajaman berpikir dan mengoptimalkan fokus saat belajar atau bekerja.

Secara fisiologis, efek kondisi usus terhadap konsentrasi ada pada sumbu usus-otak. "Hubungan usus-otak adalah jalan raya dua arah yang mengirimkan data penting antara saluran pencernaan dan otak," kata dokter penyakit dalam Austin Perlmutter.

Baca Juga

Pakar saraf integratif Ilene Ruhoy menyampaikan, saat mengalami gangguan pencernaan, seseorang merasa tidak nyaman. Perempuan yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat, itu kemudian mengaitkan dengan pikiran yang tidak fokus.

Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa ketidakseimbangan dalam mikrobioma usus dapat menyebabkan perubahan suasana hati. Begitu pula dampaknya terhadap fungsi belajar dan memori secara negatif, serta dapat menyebabkan peradangan di otak.

Ruhoy menjelaskan, usus yang tidak sehat secara kronis dapat menyebabkan perubahan mikrobioma dengan ketidakseimbangan spesies bakteri patogen. Hal ini dapat mengganggu metabolisme, menyebabkan neurotransmiter yang terlalu rendah atau tinggi.

Hasil akhirnya yakni kesulitan dengan fokus, konsentrasi, dan kurangnya kejernihan mental. "Bisa juga menyebabkan kekurangan substrat untuk fungsi optimal mitokondria, sehingga tidak ada energi yang cukup bagi otak untuk bekerja," ungkap Ruhoy.

Gejala tersebut sering disebut sebagai kabut otak, dan untungnya ada cara untuk mengatasinya. Namun, jika masalahnya terus berlanjut atau mengkhawatirkan, ada baiknya untuk mengunjungi dokter atau ahli saraf.

Ketika merasakan kondisi serupa kabut otak atau merasa kesulitan fokus, ada kiat untuk mengatasinya. Pertolongan pertama bisa dengan mengonsumsi suplemen probiotik agar jumlah bakteri jahat di usus tidak melebihi jumlah bakteri baik.

Suplemen probiotik membantu mengelola kondisi yang disebut disbiosis usus dengan memasukkan lebih banyak bakteri bermanfaat ke mikrobioma. Bagi banyak orang, probiotik efektif mengatasi kembung, gas, atau bentuk ketidaknyamanan perut lainnya.

Bahkan, suplemen itu memberikan efek tambahan seperti mengurangi kelelahan, mengurangi kabut otak, serta memasok lebih banyak energi. Selain kiat berupa suplemen, tips selanjutnya adalah memperhatikan waktu tidur.

Kurang tidur dapat berdampak negatif pada usus dan pada akhirnya menyebabkan berkurangnya konsentrasi keesokan harinya. Kondisi demikian bisa menjadi lingkaran setan jika tidur tidak menjadi prioritas harian.

Untuk membiasakan tidur berkualitas, para ahli merekomendasikan untuk menetapkan rutinitas malam dan berpegang pada waktu tidur yang konsisten. Menenangkan pikiran dengan meditasi, yoga, membuat jurnal, atau teknik pengelolaan stres lainnya juga dapat membantu.

Sukar fokus sepanjang hari juga bisa diatasi dengan aktivitas rekreatif seperti berjalan santai di alam bebas. Ruhoy menyarankan untuk mengalokasikan waktu untuk berjalan-jalan, meskipun hanya lima menit setiap pagi atau sore hari.

"Gerakan harian dan eksposur ke alam telah terbukti meningkatkan konsentrasi, memperbaiki suasana hati, mengurangi kecemasan, mengoptimalkan tidur, dan meningkatkan optimisme tentang kehidupan secara umum," ujarnya.

Ahli kesehatan usus Zach Bush sepakat bahwa menghabiskan waktu di alam dan jauh dari layar gawai sangat bermanfaat. "Saat kontak dengan alam, hewan, dan manusia lain berkurang, kondisi mikrobioma ikut terganggu," ucap sang dokter, dikutip dari laman Mind Body Green, Sabtu (19/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement