Sabtu 19 Dec 2020 15:48 WIB

Pemkot Malang Minta Perkantoran Lakukan Swab untuk Karyawan

Saat ini terjadi peningkatan kasus konfirmasi positif dari lingkungan perkantoran.

Sejumlah karyawan pabrik antre untuk mengikuti tes usap (swab) -ilustrasi
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Sejumlah karyawan pabrik antre untuk mengikuti tes usap (swab) -ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota Malang meminta kepada seluruh perkantoran yang ada di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, untuk melakukan tes usap atau swab mandiri kepada seluruh pegawai. Hal itu perlu dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 di lingkungan perkantoran.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan saat ini terjadi peningkatan kasus konfirmasi positif yang berasal dari lingkungan perkantoran. Maka langkah untuk melakukan tes usap secara mandiri itu diperlukan sebagai langkah mitigasi penyebaran Covid-19.

Baca Juga

"Saya minta kepada seluruh kantor untuk melakukan mitigasi, dengan cara melakukan swab mandiri, sehingga bisa ditemukan orang-orang yang terpapar," kata Sutiaji, dikutip dari kanal Youtube miliknya, Sam Sutiaji, Sabtu (19/12).

Sutiaji menjelaskan, wilayah kerja kantor perwakilan wilayah yang beroperasi di Kota Malang, bukan hanya mencakup Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang, atau yang biasa dikenal sebagai Malang Raya saja. Akan tetapi, lanjut Sutiaji, kantor wilayah tersebut memiliki area kerja yang cukup luas. Seperti mulai dari Banyuwangi, hingga Pacitan. 

Dengan kondisi tersebut, banyak mobilitas karyawan yang keluar masuk wilayah Kota Malang. "Karena sering keluar, bisa jadi ada virus masuk, dan terpapar. Mungkin tanpa gejala, kemudian bertemu dengan yang lain, dan menularkan," kata Sutiaji.

Sutiaji menambahkan, jika nantinya didapati ada pegawai yang terpapar virus Corona, tidak diperkenankan untuk menjalani isolasi mandiri. Pemerintah Kota Malang telah menyiapkan fasilitas rumah karantina, dan rumah sakit lapangan Idjen Boulevard.

Penanganan terhadap pasien konfirmasi positif Covid-19 khususnya tanpa gejala, atau dengan gejala ringan hingga sedang, diharapkan memanfaatkan fasilitas yang disiapkan pemerintah. Hal tersebut bertujuan agar tidak ada penularan pada lingkungan keluarga. "Kami sudah ada rumah sakit lapangan yang jumlah bednya ada 306, harapannya, supaya klaster kantor tidak merembet ke klaster keluarga," kata Sutiaji.

Di Kota Malang, dalam kurun waktu sepekan terakhir mengalami lonjakan penambahan pasien konfirmasi positif yang cukup tinggi. Tercatat, mulai periode 11-18 Desember 2020, ada penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 674 kasus baru.

Lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 tersebut, terjadi pada klaster perkantoran yang memberikan pelayanan publik, klaster dunia pendidikan atau perguruan tinggi. Adanya pasien suspect yang naik status, dan transmisi lokal akibat pergerakan warga antar daerah.

Hingga saat ini, secara keseluruhan, di Kota Malang ada sebanyak 3.091 kasus konfirmasi positif Covid-19. Dari total tersebut, sebanyak 2.529 orang dilaporkan telah sembuh, 289 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement