Sabtu 19 Dec 2020 14:47 WIB

AS Selidiki Lima Reaksi Alergi pada Vaksin Pfizer-BioNTech

Polietilen glikol yang jadi bahan Pfizer diduga picu reaksi alergi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19
Foto: Al Arabiya
Vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) sedang menyelidiki sekitar lima reaksi alergi yang terjadi setelah pemberian vaksin Covid-19 Pfizer Inc dan BioNTech SE pekan ini. Reaksi ini telah ditunjukan lebih dari satu negara bagian.

Direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi FDA, Dr. Peter Marks, mengatakan juga ditemukan di beberapa negara bagian, termasuk di Alaska. Dia menjelaskan, bahan kimia yang disebut polietilen glikol (PEG) yang merupakan bahan dalam vaksin Pfizer bisa menjadi penyebab yang membuat reaksi tersebut.

Baca Juga

Marks mengatakan, reaksi alergi terhadap PEG bisa jadi lebih umum daripada yang dipahami sebelumnya. Kasus di Alaska mirip dengan dua kasus yang dilaporkan minggu lalu di Inggris.

Regulator medis Inggris telah mengatakan bahwa siapa pun dengan riwayat anafilaksis atau reaksi alergi parah terhadap obat atau makanan tidak boleh diberi vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19. Namun, FDA telah menyatakan bahwa kebanyakan warga AS yang alergi harus aman untuk menerima vaksin.

FDA menegaskan hanya orang yang sebelumnya memiliki reaksi alergi parah terhadap vaksin atau bahan dalam vaksin khusus ini yang harus menghindari suntikan. Kondisi ini menjadi perhatian karena PEG juga terdapat dalam vaksin Moderna Inc yang disahkan pada Jumat (18/12).

Badan ini mengatakan, vaksin Moderna tidak boleh diberikan kepada individu yang diketahui memiliki riwayat reaksi alergi parah terhadap komponen suntikan. Regulator juga mensyaratkan bahwa perawatan medis yang tepat untuk reaksi alergi segera harus tersedia saat suntikan diberikan jika terjadi reaksi anafilaksis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement