Sabtu 19 Dec 2020 14:38 WIB

Bos dan Tiga Pekerja Kerajinan Penyamakan Kulit Tewas

Diduga mereka tewas karena menghirup zat kimia beracun.

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG  -- Pemilik usaha kerajinan penyamakan kulit bernama Boy Don Tambunan dan tiga pekerja lainnya bernama Rivaldo Simagunsong, Ardi Silitonga, Jaksa Napitupulu ditemukan tewas di sebuah rumah toko (ruko) lantai dua, di Perum Taman Griya No. 49 B, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Diduga mereka tewas keracunan gas kimia yang bocor.

"Iya (ada yang tewas karena keracunan), empat orang, salah satunya pemilik ruko yang juga meninggal di RS Bali Jimbaran, sedangkan tiga pekerjanya meninggal di lokasi kejadian," kata Kapolsek Kuta Selatan AKP Yusak Agustinus saat dikonfirmasi di Denpasar, Sabtu.

Baca Juga

Ia mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (19/12) sekitar pukul 10.20 WITA. Ada kebocoran gas atau cairan kimia yang digunakan untuk proses kerajinan penyamakan kulit. Kebocoran cairan kimia tersebutmenyebabkan empat orang meninggal dunia.

"Penanganan awal yaitu mengevakuasi korban oleh Basarnas menggunakan tabung pengaman, karena di TKP bau gas masih menyengat," kata Yusak.

Hingga saat ini, pihak kepolisian belum bisa melakukan identifikasi dan penyelidikan lebih lanjut, karena bau di sekitar lokasi kejadian masih menyengat."Belum tahu karena apa, kita belum bisa masuk karena masih bau gas," katanya pula.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar Gede Darmada mengatakan ada empat orang korban yang meninggal, karena gas beracun yang bocor."Mereka sedang melakukan kegiatan usaha penyamakan kulit. Tiba-tiba saja musibah tersebut terjadi. Laporan yang kamiterima, ada korban gas beracun, beberapa orang selamat, tapi empat lainnya meninggal," katanya lagi.

Selanjutnya berselang 40 menit, seluruh korban telah dikeluarkan dan langsung dibawa ke RSUP Sanglah menggunakan Ambulans BPBD Badung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement