Sabtu 19 Dec 2020 05:06 WIB

Okupansi Rumah Sakit di Kota Tangerang Capai 87 Persen

Menurut wali kota, kasus Covid-19 di Kota Tangerang didominasi oleh klaster keluarga.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Wali kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Wali kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Tingkat keterisian atau okupansi rumah sakit di Kota Tangerang telah mencapai angka 87 persen. Tingginya okupansi tersebut terjadi seiring dengan banyaknya warga Kota Tangerang yang membutuhkan rumah sakit untuk yang non-Covid-19 maupun yang terinfeksi Covid-19.

Wali Kota Tangerang, Arief Rachadiono Wismansyah mengatakan, pihaknya terus berupaya menambah kapasitas tempat tidur di rumah sakit untuk bisa mencukupi kebutuhan pasien. Informasi terbaru,pihaknya mendapatkan bantuan tempat untuk isolasi mandiri di Twin Plaza Hotel Slipi, Jakarta.

“Jadi kalau di Kota Tangerang penuh, kita kirim ke sana. Kasusnya sih sudah turun, mudah-mudahan bisa terus turun jadi masih bisa kita tangani di Kota Tangerang,” ujarnya di Kota Tangerang, Banten dalam siaran pers, Jumat (18/12).

Arief mengingatkan masyarakat Kota Tangerang untuk sigap memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan agar dapat segera diidentifikasi dan ditangani pihak medis. Hal itu sebagai salah satu upaya untuk bisa menekan kasus Covid-19. Terlebih kasus Covid-19 di Kota Tangerang didominasi oleh klaster keluarga.

Aried berpesan, masyarakat jangan menyepelekan kalau sedang batuk atau pilek. Jika merasakan gelaja itu, masyarakat diminta segera memeriksakan diri, karena bisa membahayakan anggota keluarga yang lain.

"Karena saat ini masih banyak terjadi penularan Covid-19 pada klaster keluarga,” jelasnya. Dengan kondisi keterisian rumah sakit yang nyaris penuh tersebut, Arief meminta masyarakat untuk terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan tetap waspada.

Kasus Covid-19 di Kota Tangerang berdasarkan data infocorona.bantenprov.go.id per 18 Desember 2020 pukul 11.50 WIB tercatat sebanyak 3.639 kasus terkonfirmasi, 3.232 diantaranya dinyatakan sembuh. Sementara 320 masih dalam perawatan dan 87 dinyatakan meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement