Jumat 18 Dec 2020 18:56 WIB

Survei Ungkap Negara Terbaik dan Terburuk Tangani Covid-19

AS disebut sebagai negara paling buruk dalam menangani pandemi Covid-19

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
 Sekretaris Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan Alex Azar, kiri, bertepuk tangan saat perawat Lillian Wirpsza memberikan vaksin COVID-19 kepada perawat gawat darurat Barbara Neiswander, tengah, di Universitas George Washington, saat Neiswander menjadi orang pertama yang menerima vaksinasi COVID-19 di George Rumah Sakit Universitas Washington, Senin, 14 Desember 2020, di Washington.
Foto: AP/Jacquelyn Martin/AP POOL
Sekretaris Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan Alex Azar, kiri, bertepuk tangan saat perawat Lillian Wirpsza memberikan vaksin COVID-19 kepada perawat gawat darurat Barbara Neiswander, tengah, di Universitas George Washington, saat Neiswander menjadi orang pertama yang menerima vaksinasi COVID-19 di George Rumah Sakit Universitas Washington, Senin, 14 Desember 2020, di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Selandia Baru mendapat skor teratas dalam survei global atas tanggapan pemerintahan terhadap Covid-19. Sementara, Amerika Serikat (AS) berada di posisi terendah dalam kategori yang sama.

Brand Finance melakukan survei sebagai bagian dari Global Soft Power Index menanyakan responden tentang upaya pemerintah untuk merangsang ekonomi. Poin lainnya adalah melindungi kesehatan dan kesejahteraan publik, serta bekerja sama di panggung internasional juga memberikan bantuan.

Baca Juga

Skor bersih adalah perbedaan antara tanggapan menanganinya dengan baik dan menanganinya dengan buruk di ketiga faktor yang dinilai. "Selandia Baru telah dinilai oleh masyarakat umum sebagai negara yang paling baik menangani pandemi, dengan skor bersih + 43 persen," kata pernyataan perusahan itu pada Kamis (17/12), dikutip dari Anadolu Agency.

Perusahan tersebut melibatkan 75.000 responden dari masyarakat umum dan 750 khalayak spesialis dari 105 negara. Mereka semua mendapat pertanyaan tentang penanganan Covid-19 oleh pemerintah masing-masing.

Survei tersebut mengatakan, Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, memiliki keuntungan dari kejelasan komunikasi dalam menangani krisis. Namun, AS berada di peringkat terbawah di antara 105 negara secara global.

"Perbedaan mencolok antara persepsi publik tentang bagaimana Selandia Baru dan AS menangani pandemi, melambangkan visi dunia yang kontras antara kedua negara, dipelopori oleh para pemimpin yang hampir berseberangan," kata CEO Brand Finance, David Haigh.

Menurut survei itu, Washington mencetak -16 persen. "Sangat kontras dengan seberapa kuat kinerja AS pada metrik lain dalam survei Global Soft Power Index 2020 tahun lalu," ujar Brand Finance.

AS memiliki kasus terbanyak dan kematian terkait Covid-19 secara global. Negara ini, menurut worldometers telah melaporkan 17.627.070 kasus dengan 317,929 jiwa yang telah meninggal dunia.

"Di satu sisi, kami memiliki kebijakan Ardern yang terbuka, liberal, dan penuh kasih versus pendekatan Presiden Donald Trump yang sering kali agresif, proteksionis, dan isolasionis," kata Haigh.

Negara Barat lainnya, termasuk Prancis (+ 15 persen), Inggris (+ 14 persen), Spanyol (+ 4 persen), dan Italia (-1 persen), telah menunjukkan kelemahan selama pandem. "Kegagalan mereka belum hilang tanpa diketahui oleh responden masyarakat umum," kata survei tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement